Hengkang dari dunia
menatap abu yang tersisa
berjalan menjauh
berpaling dan ku menghilang
Memandang nyata
dibalik tirai kusam
jiwa ini memberontak
namun apa daya
Menggores tinta
dengan tekanan amarah
yang bergejolak bak api
lembaran suci pun menangis
Semua nyaris mati
menjerit dilubang sempit
sampai udara pun
tak dapat ku temukan
Harapan menjadi kosong
ketika semua mulai berlari
dari jiwa yang butuh
sebuah kesucian alami