Sabtu, 30 Januari 2016

Karya Puisiku 190



Cetakan neraka telah mengantri
Berbaris dijalur laknat
Menebus dosa yang waktu telah habis
Jeritan penyesalan tak mampu pulang

Melewati batas kesucian
Terdaftar dibuku kematian hina
Ampunan diabaikan
Isak lirih menggetarkan dada

Tak bosannya menjadi peraba
Peluh dingin merebak nyata
Semakin merasa dan menguat
Lupa akan baris balasan

Bagaimana menarik perhatian
Agar mampu termaafkan
Jika terus melakukan kesalahan yang sama
Dilubang kehinaan yang manis

Bedebah!
Semua terelasasikan sampai habis
Hingga kepuasan itu terbesit senyum lirih
Dengan pelukan hangat cahaya neraka

Terbuang dalam kearoganan
Menapak kaki mencari bahu
Bersandar dalam dinding kusam
Muntahkan semua dera hingga jera

Tidak ada komentar:

Posting Komentar