Maaf, aku merindumu dalam diam
Tak ada lagi bayang melintas
Selain wajahmu dibola mataku
Mendekap dalam pelukmu
Kehangatan yang paling ternyaman
Dan terlelap tanpa mimpi
Apakah itu sebagian rencana Tuhan?
Dosa terindah yang tak pernah terpikirkan
Menikmati dengan halus
Dengan sedikit taburan kecemasan
Maaf, kali ini benar aku merindu
Tak ingin berkata
Hanya ingin lakukan hal menarik
Namun aku menahan segala rasa
Tak mungkin ku mulai segalanya
Karena sadar, siapa aku?
Maaf, aku merindu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar