Kamis, 17 November 2016

Karya Puisiku 224



Maaf, aku merindumu dalam diam
Tak ada lagi bayang melintas
Selain wajahmu dibola mataku

Mendekap dalam pelukmu
Kehangatan yang paling ternyaman
Dan terlelap tanpa mimpi

Apakah itu sebagian rencana Tuhan?
Dosa terindah yang tak pernah terpikirkan
Menikmati dengan halus
Dengan sedikit taburan kecemasan

Maaf, kali ini benar aku merindu
Tak ingin berkata
Hanya ingin lakukan hal menarik

Namun aku menahan segala rasa
Tak mungkin ku mulai segalanya
Karena sadar, siapa aku?
Maaf, aku merindu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar