Selasa, 14 Juli 2015

Karya Puisiku 102



Tak paham dengan caramu
Kau bersikap seolah ambivalen
Lihat aku bak amuba!
Tetap berdiri membencinya

Mungkinkah, kau adu dombakan?
Seakan aku dianggap benalu
Oleh seluruh warga rumah

Kau Tuan namun kau labil
Entah apa yang merasukimu
Tak kuat dengan cibirannya
Tapi kau mempertahankannya

Apa isi kepalamu?
Ingin ku penggal agar aku tau
Kau berpihak pada siapa
Egoiskah aku Tuhan?
Beri aku pelurusan

Kini aku sendiri
Tak ada pundak untuk bersandar
Tak ada jemari untuk berpegangan
Dan tak ada kawan untuk menemani

Ini yang dinamakan hidup?
Aku hanya anak baru kemarin
Yang tidak tahu
Apa arti dari hidup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar