Jumat, 07 Agustus 2015

Karya Puisiku 113



Kewajaran, itulah namanya
Anak baru kemarin mengenal kenyataan dunia
Antara menerima dan menolak keadaan
Hanya mendahulukan nafsu emosi dan amarah

Wajah lusuh penuh kebencian
Raut tua akan kelicikan
Mengalihkan pandangan gila
Demi satu langkah kebaikan dihari esok

Diam tanda marah
Meluapkanpun hanya sia-sia
Malah membunuh diri sendiri
Simpan benih kekesalan
Dan buang menjelma feses

Apalagi yang harus dikata
Daripada salah melangkah
Lebih baik berhenti sejenak
Dan berdiri melihat arah belakang
Sampai kedepan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar