Kewajaran, itulah namanya
Anak baru kemarin mengenal kenyataan dunia
Antara menerima dan menolak keadaan
Hanya mendahulukan nafsu emosi dan amarah
Wajah lusuh penuh kebencian
Raut tua akan kelicikan
Mengalihkan pandangan gila
Demi satu langkah kebaikan dihari esok
Diam tanda marah
Meluapkanpun hanya sia-sia
Malah membunuh diri sendiri
Simpan benih kekesalan
Dan buang menjelma feses
Apalagi yang harus dikata
Daripada salah melangkah
Lebih baik berhenti sejenak
Dan berdiri melihat arah belakang
Sampai kedepan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar