Makalah ini
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Tumbuh dan Berkembang
Disusun
oleh : Kelompok 6
Neng Maryani
Neng Parida Supriantini
Sonia Agustin
Siti Mariam M
Siti Nurhalimah
SMK Kesehatan Bhakti Medika Cianjur
Tahun ajaran 2012-2013
Jln. Lingkar timur Rawabango Telp. (0263)282171
Desa Hegarmanah Karang Tengah Cianjur, 43217
KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kehendak-Nya
hingga pada kesempatan ini kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas tumbuh
dan berkembang.
Selanjutnya
kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
memberikan bantuan, karena tanpa bantuan mereka kami mungkin tidak dapat
menyusun tugas ini dengan sebagaimana mestinya dan tepat waktu.
Cianjur,
28 Oktober 2013
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar...............................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................ii
Daftar
Lampiran.............................................................................................iii
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang.........................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................1
1.3
Sistematika Penulisan..............................................................................1
Bab II
Tinjauan
Pustaka
2.1
Perkembangan Kognitif............................................................................2
2.2
Perkembangan Psikososial......................................................................4
Bab III
Penutup
3.1
Kesimpulan..............................................................................................6
3.2 Saran........................................................................................................6
3.3 Lampiran..................................................................................................7
Daftar
Pustaka
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Perkembangan Kognitif
Perkembangan Psikososial
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan kognitif pada anak
menurut Piaget (dalam Wong, 1999) dibagi ke dalam empat tahap, yaitu tahap
sensorimotor, praoperasional, bedah konkret, dan tahap bedah formal. Teori ,mmengenai
perkembangan psikososial dikemukakan oleh Erikson (dalam wong, 1999) yang
menyatakan bahwa anak dalam perkembangannya selalu dipengaruhi oleh lingkungan
sosial. Setiap
tahapan sosial memiliki dua komponen, aspek yang baik dan yang tidak baik dari
konflik inti, dan kemajuan ke tahap berikutnya bergantung pada resolusi atas
konflik tersebut.
1.2 Tujuan
a. Tujuan umum
: Mengetahui tentang perkembangan kognitif dan perkembangan psikososial
b. Tujuan khusus
: 1. Memahami tujuan perkembangan kognitif dan perkembangan psikososial
2. Memahami tahap-tahap perkembangan kognitif dan perkembangan psikososial
1.3 SISTEMATIKA PENULISAN
Makalah ini kami susun secara sistematis sebagai
berikut: Kata pengantar, daftar
isi, pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, tujuan umum dan tujuan khusus, dan sistematika penulisan. Tinjauan
pustaka yang berisi tentang
tahap-tahap perkembangan kognitif dan perkembangan
psikososial. Penutup yang berisi kesimpulan, saran dan beberapa lampiran.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perkembangan
Kognitif
Perkembangan kognitif pada anak
menurut Piaget (dalam Wong, 1999) dibagi ke dalam empat tahap, yaitu tahap
sensorimotor, praoperasional, bedah konkret, dan tahap bedah formal.
1. Tahap Sensorimotor
Pada tahap
sensorimotor (0-2 tahun), anak mulai mampu mengasimilasi dan mengakomodasi
informasi dengan cara melihat, mendengar, dan menyentuh. Sebagian
besar gerakan pada masa ini diarahkan ke mulut. Terdapat keingintahuan yang
besar dari apa yang dilihat, didengar, dan disentuh. Gerakan fisik tersebut
menunjukkan sifat egosentrik anak. Anak mulai menyadari naluri “sebab
dan akibat” dan memecahkan masalah secara coba-coba
(trial and error). Mereka juga menyadari tentang keberadaan suatu objek
sekalipun objek tersebut sudah terlihat lagi.
2.Tahap
Praoperasional
Pada tahap
operasional (2-7 tahun), anak belum mampu mengoperasikan apa yang dipikirkan
melalui tindakan, perkembangannya masih bersifat egosentris. Egosentris di sini
bukan berarti egois, namun merupakan ketidakmampuan anak untuk menempatkan diri
di posisi orang lain. Dalam penelitian Piaget, anak menunjukkan kecenderungan
egosentris, misalnya dengan memilih sesuatu yang berukuran lebih besar walaupun
isinya lebih sedikit. Pada masa ini pikiran anak bersifat transduktif, yaitu
jika dua peristiwa terjadi bersama-sama, maka yang satu menjadi penyebab yang
lain, atau menyamakan pengetahuan tentang suatu karakteristik ke hal yang lain.
Sebagai contoh, jika pria yang ada di keluarga adalah ayah, maka semua pria
adalah ayah. Pikiran yang kedua adalah pikiran animisme, yaitu selalu
memperhatikan adanya benda mati. Sebagai contoh, apabila anak terbentur benda
mati (kursi), maka anak akan memukul ke arah benda tersebut.
2
3. Tahap
Bedah Konkret
Pada tahap
bedah konkret (7-11 tahun), anak sudah memandang dunianya secara realistis,
jalan pikiran sudah mulai logis dan koheren. Sifat egosentris mulai hilang
melalui perubahan progresif dalam proses berpikir dan hubungan dengan orang
lain. Anak sudah mempunyai pengertian tentang keterbatasan diri sendiri. Sifat
pikiran sudah mempunyai dua pandangan atau disebut reversibilitas, yaitu cara
memandang dari arah berlawanan (kebalikan). Sifat realistis tersebut belum
sampai ke dalam pikiran dalam membuat suatu konsep atau hipotesis. Pikiran anak
sudah mulai bersifat induktif.
4. Tahap Bedah Formal
Pada tahap
bedah formal (11-15 tahun), anak sudah mengalami perkembangan pikiran, mampu
membentuk gambaran mental dan menyelesaikan aktivitas dalam berpikir, mampu
menduga dan memperkirakan dengan pikiran yang abstrak. Sebagai contoh, anak
dapat memecahkan soal berikut: Jika A lebih besar daripada B, dan B lebih besar
daripada C, yang manakah yang paling besar? (Jawabannya A).
3
2.2 Perkembangan Psikososial
Teori
mengenai perkembangan psikososial dikemukakan oleh Erikson (dalam wong, 1999)
yang menyatakan bahwa anak dalam perkembangannya selalu dipengaruhi oleh
lingkungan sosial. Setiap tahapan sosial memiliki dua komponen, aspek yang baik
dan yang tidak baik dari konflik inti, dan kemajuan ke tahap berikutnya
bergantung pada resolusi atas konflik tersebut. Pendapatan rentang kehidupan
yang digunakan oleh Erikson ini meliputi delapan tahap, namun hanya lima tahap
pertama yang terkait dengan masa kanak-kanak.
1. Tahap percaya versus tidak percaya (0-1
tahun).
Atribut
paling penting bagi perkembangan kepribadian yang sehat adalah kepercayaan
(trust). Pada tahap ini bayi sudah membangun rasa
percaya kepada seseorang, baik orang tua maupun orang yang mengasuhnya.
Kesalahan dalam mengasuh atau merawat pada tahap ini dapat menimbulkan rasa
tidak percaya.
2. Tahap kemandirian versus rasa malu dan
ragu (1-3 tahun).
Pada tahap
ini anak sudah mulai mencoba mandiri dalam tugas tumbuh kembang. Misalnya dalam
hal motorik dan bahasa, anak sudah mulai latihan jalan sendiri, dan berbicara.
Perasaan negatif seperti ragu dan malu muncul ketika membuat pilihan yang
salah, dipermalukan oleh orang lain, ketika orang tua terlalu melindungi dan
tidak memberikan kemandirian, dan sebagainya.
3. Tahap inisiatif versus rasa bersalah (4-6
tahun).
Pada tahap
ini anak mulai berinisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara aktif,
dan apabila pada tahap ini anak dilarang atau dicegah, akan muncul perasaan
bersalah.
4
4. Tahap rajin versus rasa rendah diri (6-12
tahun atau masa sekolah).
Pada tahap
ini anak selalu berusaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan atau berprestasi
sehingga cenderung rajin dalam melakukan sesuatu. Namun apabila harapan atau
keinginan tersebut tidak tercapai, atau merasa bahwa standar yang ditetapkan
oleh orang lain terlalu tinggi untuknya, kemungkinan besar anak akan merasa
rendah diri.
5. Tahap identitas versus kebingungan peran
(12-18 tahun atau masa remaja).
Pada tahap
ini terjadi perubahan dalam diri anak, khususnya dalam fisik dan kematangan
usia serta perubahan hormonal. Anak akan menunjukkan identitas dirinya dan
sangat peduli mengenai pandangan orang lain tentang dirinya.
6. Tahap keintiman versus pemisahan (masa
dewasa muda).
Pada tahap
ini anak mencoba melakukan hubungan dengan teman sebaya atau kelompok
masyarakat dalam kehidupan sosial untuk menjalin keakraban. Apabila anak tidak
mampu bergabung atau membina hubungan dengan orang lain, maka kemungkinan dapat
memisahkan diri dari anggota atau kelompok orang.
7. Tahap generasi versus penghentian (masa
dewasa pertengahan).
Pada tahap
ini individu ingin mencoab memperhatikan generasi berikutnya dalam aktivitas di
masyarakat dan keinginannya adalah membuat dunia menerimanya. Jika pada tahap
ini terjadi kegagalan, akan terjadi pengehtnian dalam kegiatan atau
aktivitasnya.
8. Tahap integritas versus keputusasaan (masa
dewasa lanjut). Pada
tahap ini individu memikirkan tugas-tugas dalam mengakhiri kehidupan, perasaan
putus asa akan mudah timbul karena kegagalan pada dirinya untuk melakukan
aktivitas dalam kehidupan.
5
BAB III
PENUTUP
Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Perkembangan kognitif pada anak menurut Piaget (dalam Wong, 1999) dibagi ke dalam empat tahap, yaitu tahap sensorimotor, praoperasional, bedah konkret, dan tahap bedah formal. Teori mengenai perkembangan psikososial dikemukakan oleh Erikson (dalam wong, 1999) yang menyatakan bahwa anak dalam perkembangannya selalu dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Setiap tahapan sosial memiliki dua komponen, aspek yang baik dan yang tidak baik dari konflik inti, dan kemajuan ke tahap berikutnya bergantung pada resolusi atas konflik tersebut. Pendapatan rentang kehidupan yang digunakan oleh Erikson ini meliputi delapan tahap, namun hanya lima tahap pertama yang terkait dengan masa kanak-kanak.
3.2 Saran
1. Memperbanyak membaca buku referensi tentang
pertumbuhan dan
perkembangan manusia.
2. Mempelajari tentang pertumbuhan dan
perkembangan manusia melalui mkehidupan
sehari-hari.
6
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_perkembangan_kognitif
http://meetabied.wordpress.com/2010/03/20/teori-perkembangan-kognitif-piaget-dan-implikasi-dalam-pembelajaran.
20 http://www.ibudanbalita.net/info/makalah-tumbuh-kembang-pada-balita.html http://lieliyen.blogspot.com/2012/10/makalah-stimulasi-tumbuh-kembang-bayi.html
http://meetabied.wordpress.com/2010/03/20/teori-perkembangan-kognitif-piaget-dan-implikasi-dalam-pembelajaran.
20 http://www.ibudanbalita.net/info/makalah-tumbuh-kembang-pada-balita.html http://lieliyen.blogspot.com/2012/10/makalah-stimulasi-tumbuh-kembang-bayi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar