Kamis, 19 Maret 2015

Makalah Tumbuh Dan Berkembang



                   Makalah
Tumbuh dan Berkembang
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran  Tumbuh dan Berkembang
188642_193931627308378_5853049_n.jpg














Disusun oleh : Kelompok 6
Neng Maryani
Neng Parida Supriantini
Sonia Agustin
Siti Mariam M
Siti Nurhalimah




SMK Kesehatan Bhakti Medika Cianjur
Tahun ajaran 2012-2013
Jln. Lingkar timur Rawabango Telp. (0263)282171
Desa Hegarmanah Karang Tengah Cianjur, 43217

KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kehendak-Nya hingga pada kesempatan ini kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas tumbuh dan berkembang.
                    Selanjutnya kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan, karena tanpa bantuan mereka kami mungkin tidak dapat menyusun tugas ini dengan sebagaimana mestinya dan tepat waktu.
                                                                                                                
Cianjur, 28 Oktober 2013

Penyusun






                                                                                                                                     







i

DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................ii
Daftar Lampiran.............................................................................................iii
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................1
1.3 Sistematika Penulisan..............................................................................1
Bab II
Tinjauan Pustaka
2.1 Perkembangan Kognitif............................................................................2
2.2 Perkembangan Psikososial......................................................................4
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan..............................................................................................6
3.2 Saran........................................................................................................6
3.3 Lampiran..................................................................................................7
Daftar Pustaka




ii

DAFTAR LAMPIRAN


              Perkembangan Kognitif
          Perkembangan Psikososial




















iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
          Perkembangan kognitif pada anak menurut Piaget (dalam Wong, 1999) dibagi ke dalam empat tahap, yaitu tahap sensorimotor, praoperasional, bedah konkret, dan tahap bedah formal. Teori ,mmengenai perkembangan psikososial dikemukakan oleh Erikson (dalam wong, 1999) yang menyatakan bahwa anak dalam perkembangannya selalu dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Setiap tahapan sosial memiliki dua komponen, aspek yang baik dan yang tidak baik dari konflik inti, dan kemajuan ke tahap berikutnya bergantung pada resolusi atas konflik tersebut.

1.2 Tujuan
a. Tujuan umum                  : Mengetahui tentang perkembangan kognitif                                                 dan perkembangan psikososial
b. Tujuan khusus       : 1. Memahami tujuan perkembangan kognitif                                                    dan perkembangan psikososial
                                                   2. Memahami tahap-tahap perkembangan                                                         kognitif dan perkembangan psikososial

1.3 SISTEMATIKA PENULISAN
                        Makalah ini kami susun secara sistematis sebagai berikut: Kata            pengantar, daftar isi, pendahuluan yang berisi tentang latar belakang,    tujuan umum dan tujuan khusus, dan sistematika penulisan. Tinjauan        pustaka yang berisi tentang tahap-tahap perkembangan kognitif dan    perkembangan psikososial. Penutup yang berisi kesimpulan, saran      dan beberapa lampiran.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perkembangan Kognitif
            Perkembangan kognitif pada anak menurut Piaget (dalam Wong, 1999) dibagi ke dalam empat tahap, yaitu tahap sensorimotor, praoperasional, bedah konkret, dan tahap bedah formal.
1. Tahap Sensorimotor
                Pada tahap sensorimotor (0-2 tahun), anak mulai mampu mengasimilasi dan mengakomodasi informasi dengan cara melihat, mendengar, dan menyentuh. Sebagian besar gerakan pada masa ini diarahkan ke mulut. Terdapat keingintahuan yang besar dari apa yang dilihat, didengar, dan disentuh. Gerakan fisik tersebut menunjukkan sifat egosentrik anak. Anak mulai menyadari nalurisebab dan akibat dan memecahkan masalah secara coba-coba (trial and error). Mereka juga menyadari tentang keberadaan suatu objek sekalipun objek tersebut sudah terlihat lagi.

 2.Tahap Praoperasional
                Pada tahap operasional (2-7 tahun), anak belum mampu mengoperasikan apa yang dipikirkan melalui tindakan, perkembangannya masih bersifat egosentris. Egosentris di sini bukan berarti egois, namun merupakan ketidakmampuan anak untuk menempatkan diri di posisi orang lain. Dalam penelitian Piaget, anak menunjukkan kecenderungan egosentris, misalnya dengan memilih sesuatu yang berukuran lebih besar walaupun isinya lebih sedikit. Pada masa ini pikiran anak bersifat transduktif, yaitu jika dua peristiwa terjadi bersama-sama, maka yang satu menjadi penyebab yang lain, atau menyamakan pengetahuan tentang suatu karakteristik ke hal yang lain. Sebagai contoh, jika pria yang ada di keluarga adalah ayah, maka semua pria adalah ayah. Pikiran yang kedua adalah pikiran animisme, yaitu selalu memperhatikan adanya benda mati. Sebagai contoh, apabila anak terbentur benda mati (kursi), maka anak akan memukul ke arah benda tersebut.                 
2


        3. Tahap Bedah Konkret
                Pada tahap bedah konkret (7-11 tahun), anak sudah memandang dunianya secara realistis, jalan pikiran sudah mulai logis dan koheren. Sifat egosentris mulai hilang melalui perubahan progresif dalam proses berpikir dan hubungan dengan orang lain. Anak sudah mempunyai pengertian tentang keterbatasan diri sendiri. Sifat pikiran sudah mempunyai dua pandangan atau disebut reversibilitas, yaitu cara memandang dari arah berlawanan (kebalikan). Sifat realistis tersebut belum sampai ke dalam pikiran dalam membuat suatu konsep atau hipotesis. Pikiran anak sudah mulai bersifat induktif.

4. Tahap Bedah Formal
                Pada tahap bedah formal (11-15 tahun), anak sudah mengalami perkembangan pikiran, mampu membentuk gambaran mental dan menyelesaikan aktivitas dalam berpikir, mampu menduga dan memperkirakan dengan pikiran yang abstrak. Sebagai contoh, anak dapat memecahkan soal berikut: Jika A lebih besar daripada B, dan B lebih besar daripada C, yang manakah yang paling besar? (Jawabannya A).







3


2.2 Perkembangan Psikososial
          Teori mengenai perkembangan psikososial dikemukakan oleh Erikson (dalam wong, 1999) yang menyatakan bahwa anak dalam perkembangannya selalu dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Setiap tahapan sosial memiliki dua komponen, aspek yang baik dan yang tidak baik dari konflik inti, dan kemajuan ke tahap berikutnya bergantung pada resolusi atas konflik tersebut. Pendapatan rentang kehidupan yang digunakan oleh Erikson ini meliputi delapan tahap, namun hanya lima tahap pertama yang terkait dengan masa kanak-kanak.

1. Tahap percaya versus tidak percaya (0-1 tahun).
            Atribut paling penting bagi perkembangan kepribadian yang sehat adalah kepercayaan (trust). Pada tahap ini bayi sudah membangun rasa percaya kepada seseorang, baik orang tua maupun orang yang mengasuhnya. Kesalahan dalam mengasuh atau merawat pada tahap ini dapat menimbulkan rasa tidak percaya.

2. Tahap kemandirian versus rasa malu dan ragu (1-3 tahun).
            Pada tahap ini anak sudah mulai mencoba mandiri dalam tugas tumbuh kembang. Misalnya dalam hal motorik dan bahasa, anak sudah mulai latihan jalan sendiri, dan berbicara. Perasaan negatif seperti ragu dan malu muncul ketika membuat pilihan yang salah, dipermalukan oleh orang lain, ketika orang tua terlalu melindungi dan tidak memberikan kemandirian, dan sebagainya.

3. Tahap inisiatif versus rasa bersalah (4-6 tahun).
            Pada tahap ini anak mulai berinisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara aktif, dan apabila pada tahap ini anak dilarang atau dicegah, akan muncul perasaan bersalah.
4

4. Tahap rajin versus rasa rendah diri (6-12 tahun atau  masa   sekolah).
                Pada tahap ini anak selalu berusaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan atau berprestasi sehingga cenderung rajin dalam melakukan sesuatu. Namun apabila harapan atau keinginan tersebut tidak tercapai, atau merasa bahwa standar yang ditetapkan oleh orang lain terlalu tinggi untuknya, kemungkinan besar anak akan merasa rendah diri.
5. Tahap identitas versus kebingungan peran (12-18 tahun atau masa remaja).
                Pada tahap ini terjadi perubahan dalam diri anak, khususnya dalam fisik dan kematangan usia serta perubahan hormonal. Anak akan menunjukkan identitas dirinya dan sangat peduli mengenai pandangan orang lain tentang dirinya.
6. Tahap keintiman versus pemisahan (masa dewasa muda).
                Pada tahap ini anak mencoba melakukan hubungan dengan teman sebaya atau kelompok masyarakat dalam kehidupan sosial untuk menjalin keakraban. Apabila anak tidak mampu bergabung atau membina hubungan dengan orang lain, maka kemungkinan dapat memisahkan diri dari anggota atau kelompok orang.
7. Tahap generasi versus penghentian (masa dewasa pertengahan).
                Pada tahap ini individu ingin mencoab memperhatikan generasi berikutnya dalam aktivitas di masyarakat dan keinginannya adalah membuat dunia menerimanya. Jika pada tahap ini terjadi kegagalan, akan terjadi pengehtnian dalam kegiatan atau aktivitasnya.
8. Tahap integritas versus keputusasaan (masa dewasa lanjut).                                                                                                                                      Pada tahap ini individu memikirkan tugas-tugas dalam mengakhiri kehidupan, perasaan putus asa akan mudah timbul karena kegagalan pada dirinya untuk melakukan aktivitas dalam kehidupan.
5

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
        Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Perkembangan kognitif pada anak menurut Piaget (dalam Wong, 1999) dibagi ke dalam empat tahap, yaitu tahap sensorimotor, praoperasional, bedah konkret, dan tahap bedah formal. Teori mengenai perkembangan psikososial dikemukakan oleh Erikson (dalam wong, 1999) yang menyatakan bahwa anak dalam perkembangannya selalu dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Setiap tahapan sosial memiliki dua komponen, aspek yang baik dan yang tidak baik dari konflik inti, dan kemajuan ke tahap berikutnya bergantung pada resolusi atas konflik tersebut. Pendapatan rentang kehidupan yang digunakan oleh Erikson ini meliputi delapan tahap, namun hanya lima tahap pertama yang terkait dengan masa kanak-kanak.

3.2 Saran
1. Memperbanyak membaca buku referensi  tentang  pertumbuhan          dan perkembangan manusia.
     2. Mempelajari tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia  melalui mkehidupan sehari-hari.





6

http://img.docstoccdn.com/thumb/orig/119984064.pnghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7fgZar82Kj4FTzUpXO57-pLR0CjoUBvMToLdE2EhhVV1l6AGVZBZjkfkDduSZbDYjxXVzSDdEI0hN4ySYimFW_0O14rx6n1bs9et3yKVafjLG3Hnw2xTnB8QC6hYG7ognzLaYRzt5Ejc/s1600/perkembangan+anak.jpg 



















http://www.jayagiriedu.net/gambar/artikel/artikel-aspek-aspek-perkembangan-anak-usia-dini-19besar.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFWFMhyAq-ckIPs5hVioe6MNVMLp5tRPBO5Qrh-4PuDJqNp4j0kc7eVQf9TTK1YYXWj2OKxJCBeyLGiPS7iP_erfw4BWw7c3DeBIEZA5Xp-dNvlE14S0uCakC3iHWXlwbN-wcEuBXLppI/s1600/anak.jpeg




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIN3Y5DN8qQrnANQ6bcvxfSQwOr-ll1zFSTaQ5VTL6canU1gIa_3ob3ZnZw-VLR3P4voRq0hndPH8tx_PvqKiV1EuR8RO-zRlZMHGDizq8grWJmpeqvKr1hvAU7veMQc0bzOKncMeQkakS/s1600/Perkembangan.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYqEWB5Rs2_aZUYMId5goDOlDO8xNRf8KBYJ2wTWaIb_rV6RXeJubUILUVsRKTA68ODOAegxR7dFPbAmHOOhPWV-Toni64dobwt-GBxC1T6CEgcShlNphVBziyRW6UKc7NHCMAfmy-0IK0/s1600/Picture6.png

 

















DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_perkembangan_kognitif
http://meetabied.wordpress.com/2010/03/20/teori-perkembangan-kognitif-piaget-dan-implikasi-dalam-pembelajaran.
20                                                 
http://www.ibudanbalita.net/info/makalah-tumbuh-kembang-pada-balita.html                               http://lieliyen.blogspot.com/2012/10/makalah-stimulasi-tumbuh-kembang-bayi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar