Disusun
untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Farmakologi Keperawatan
Disusun
oleh :
Siti
Maryam
Siti
Nurhalimah
Wildan
Setiawan
SMK
Kesehatan Bhakti Medika Cianjur
Tahun
ajaran 2012-2013
Jln.
Lingkar timur Rawabango Telp. (0263) 282171
Desa
Hegarmanah Karang Tengah Cianjur, 43217
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kehendak-Nya hingga pada kesempatan
ini kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas farmakologi keperawatan yg
berjudul.
Selanjutnya kami ucapkan banya terima
kasih kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan, karena tanpa
bantuan mereka, kami mungkin tidak dapat menyusun tugas ini dengan sebagaimana
mestinya dan tepat waktu, terutama kepada yang terhormat baik bagi pihak
sekolah maupun dari pihak yang membantu menyelesaikan tugas ini.
Cianjur,
30 Maret 2013
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar..............................................................................................i
Daftar Isi.....................................................................................................ii BAB I Pendahuluan 1.1 Latar
Belakang........................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................1
1.3 Sistematika Penulisan..........................................................................1
BAB II Pembahasan 2.1
Pengertian..............................................................................................2
2.2 Tujuan.....................................................................................................3
2.3 Indikasi..................................................................................................3
2.4 Kontraindikasi.......................................................................................3
2.5 Kelebihan...............................................................................................3
2.6 kekurangan............................................................................................3
2.7 Alat dan bahan.....................................................................................4
2.8 Prosedur kerja.....................................................................................4 2.9 Hal-hal yang harus diperhatikan......................................................5
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan..............................................................................................6
3.2 Saran......................................................................................................6
Daftar Pustaka............................................................................................6
ii
BAB
I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Pemberian obat melalui vagina adalah pemberian obat yang dilakukan dengan
memasukkan obat melalui vagina. Obat yang dimasukkan pada umumnya bekerja
secara lokal. Obat ini tersedia dalam bentuk krim, tablet yang dapat larut
dengan perlahan ataupun dapat juga dalam bentuk salep dan supositoria. Pada
pemberian obat secara vaginal, pasien harus minimal selama 1 jam tidur
terlentang untuk menghindari obat itu mengalir keluar.
1.2 Tujuan Tujuan
Umum : -Mengetahui tentang bagaimana cara pemberian obat melalui vagina Tujuan Khusus : -Memahami tujuan pemberian obat melalui vagina -Memahami prosedur pemberian obat
melalui vagina
1.3
Sistematika Penulisan Makalah
ini kami susun secara sistematis sebagai berikut:
Kata
pengantar, daftar isi, pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, tujuan umum dan khusus,
dan sistematika penulisan, pembahasan yang berisi pengertian,
tujuan, indikasi, kontraindikasi, kelebihan dan kekurangan
cara pemberian obat, penutup yang berisi kesimpulan, saran dan
daftar isi. 1
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Vagina Vagina adalah saluran yang
dindingnya dilapisi oleh membran
mukosa dan membentang dari serviks uteri hingga valua dinding vagina normalnya berwarna merah mudah dan bebas dari rabas dan lesi. Vagina harus terasa
hangat dan lembab dengan dinding yang
lembut. Terkadang vagina yang terasa
tegang dapat berkaitan dengan rasa takut atau jaringan parut. Wanita yang menderita infeksi jamur, memiliki rabas yang kental, putih, berbau aneh dan seperti
dadik. Pemberian obat melalui
vagina adalah pemberian obat yang dilakukan dengan
memasukkan obat melalui vagina. Obat yang dimasukkan pada umumnya bekerja secara lokal. Obat ini tersedia dalam bentuk krim, tablet yang dapat larut dengan
perlahan ataupun dapat juga dalam
bentuk salep dan supositoria. Pada pemberian obat
secara vaginal, pasien harus minimal selama 1 jam tidur terlentang untuk menghindari obat itu mengalir keluar. Contoh pemberian obat pada penanganan pasien
seperti adanya benda asing di dalam
vagina dan pemberian prostaglandin untuk induksi persalinan.
2
2.2 Tujuan a. Untuk mendapatkan efek terapi obat
b.
Mengobati saluran vagina atau serviks, seperti :
-Mengurangi peradangan
-Mengobati
infeksi pada vagina
-Menghilangkan nyeri, rasa terbakar
dan ketidaknyamanan
2.3 Indikasi • Pembatasan mobilitas
•
Adanya dehidrasi infeksi atau obstruksi persalinan
•
Pengaruh suhu tubuh terhadap distribusi dan absorbsi obat.
•
Penggunaan alat kontrasepsi
2.4 Kontraindikasi •
Perawat tidak boleh melakukan pemeriksaan vagina pada keadaan :
a.
Menstruasi
b.
Khusus pada pasien spartus antara lain
- Perdarahan
- Plasenta previa - Ketuban pecah dini
- Persalinan praterm
•
Obat tablet yang digunakan tidak dapat digunakan untuk peroral
2.5 Kelebihan •
Obat cepat bereaksi
•
Efek yang ditimbulkan bersifat lokal
2.6 Kekurangan •
Dapat membangkitkan rasa malu
•
Kesulitan dalam melakukan prosedur terhadap wanita lansia
•
Setiap rabas yang keluar memungkinkan berbau busuk
3
2.7 Alat dan Bahan a. Obat dalam tempatnya
b.
Sarung tangan
c.
Kain kasa
d.
Kertas tisu
e.
Kapas suplimat dalam tempatnya
f.
Pengalas
g.
Korentang dalam tempatnya
h.
Bantalan perineum (bila perlu)
2.8 Prosedur Kerja a.
Cuci tangan
b.
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
c.
Gunakan sarung tangan
d.
Siapkan suplai
e.
Periksa identifikasi klien dan menanyakan nama klien
f.
Infeksi kondisi genetalia eksterna dan saluran vagina
g.
Kaji kemampuan klien menggunakan aplikator atau supositoria dan
mengambil posisi saat obat dimasukkan
h.
Alur suplai di sisi tempat tidur
i.
Tutup gorden atau pintu kamar
j.
Bantu klien berbaring dalam posisi dorsal recumben
k.
Jaga abdomen dan ekstremitas bawah tetap tertutup
l.
Pastikan orifisium vagina disinari dengan baik oleh lampu kamar/lampu
leher angsa (gcoseneck)
m.
Masukkan supositoria dengan tangan terbungkus sarung tangan (lihat
gambar)
n.
Beri krim/sabun sesuai dengan petunjuk pada kemasan obat (lihat
gambar)
o.
Lepas sarung tangan dengan menarik bagian dalam sarung tangan
keluar dan buang ke dalam wadah yang tepat, cuci tangan
p.
Instruksikan klien untuk tetap berbaring terlentang selama sekurang-kurangnya
10 menit
q.
Apabila aplkator digunakan, cuci dengan sabun dan air hangat, bilas
dan simpan untuk penggunaan selanjutnya
r.
Tawarkan klien pembalut perineum ketika ia mulai bergerak
4
s.
Inspeksi kondisi saluran vagina dan genetalia eksterna di antara
pemberian obat
t.
Catat nama obat, dosis, cara pemberian dan waktu pemberian obat
pada catatan obat.
2.9 Hal-hal yang harus diperhatikan
a.
Pemberian bentuk, rute dosis waktu yang tepat
b.
Simpankanlah obat supostoria padat pada tempatnya
c.
Minimalkan rasa malu klien
d.
Kurangi dan cegah penularan infeksi
e.
Jaga kenyamanan klien
f.
Pertahankan hygiene perineum
g.
Jaga privasi kerja
h.
Hindarkan tindakan yang dapat menyebabkan pasien merasa sakit
i.
Perhatikan teknik septik dan aseptik
j.
Pemberian obat harus dalam posisi rekumben
k.
Menginformasikan kepada pasien tentang apa yang terjadi.
5
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Pemberian
obat melalui vagina adalah pemberian obat yang dilakukan
dengan memasukkan obat melalui vagina baik dalam bentuk krim, tablet, salep ataupun supositoria.
3.2 Saran
Pemberian
obat melalui vagina sangat berbeda dan berat dalam
mengaplikasikannya dibandingkan dengan cara pemberian obat lainnya karena berkaitan dengan bagian yang paling sensitive dari wanita oleh karena itu harus
dilakukan dengan sangat hati-hati
dan harus selalu berusaha menjaga privasi klien.
6
DAFTAR PUSTAKA
A. Aziz Ahmad Hidayat. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia; Aplikasi Konsep
dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. 2006.
P.J.M. Stevens, F.Bordui. JAG. Van Der Weyde. Ilmu Keperawatan, Jilid 2
Edisi 2. Jakarta : EGC. 1992.
Ruth Jhonson, Wendy Tailor. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta; EGC.
2004.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar