Gelap, tak ada setitikpun sinar
Gemuruh menyeramkan itu datang
Menghampiri puing hati
Membeku, sunyi
Merontapun ku coba
Namun apa daya
Jeritan misterius tak mereka dengar
Hanya membalikan badan
Keulambaikan perlahan
Tak mereka lihta
Hanya memutar arah
Dan mengacuhkanku
Apa yang harus dilakukan
Saat mentari mulai tenggelam
Dan melihat gelapnya malam
Hingga harus menunggu lama
Esok hari
Yang mungkin kan cerah?
Sinar, dimana kamu?
Bahagiakan aku dnegan sorotmu
Cahaya tajammu menghangatkanku
Buat aku tersenyum lagi, sinar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar