Minggu, 14 Juni 2015

Karya Puisiku 69

ilusi ini membuatku terbang
merasakan lagi aroma angin abu-abu
yang sempat kujauhi

Mungkinkah ini  intermeso kehidupan?
layaknya seorang pujangga yang kesepian
tak bernyali, seperti pecundang
entah sampai kapan

Sungguh ironi melihat diri
yang selalu bersetubuh dengan wiski
mengasingkan diri

Tetesan warna merah yang mempesona
 mengantarkanku keruang kelam
aku terperangkap
oleh balutan jingga seorang dara

Peluh ini menemani pesonanya
senyum busuk itu kutelan mentah
teriakan kerasnya menampar hidupku
sampai kedasar paling bawah

Aku terbangun dalam abu-abunya angin
kuteguk air keruh
dan kunyalakan api kecil kehidupan
sadarkan keabnormalanku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar