Selasa, 01 Maret 2016

Karya Puisiku 195



Menaruh kepala dibahunya
Menempelkan tangan didadanya
Kecup[ renyah tak terkontrol
Dengan pelukan yang erat

Menatap layar komedi yang menegangkan
Sesekali menutup sebelah mata
Sat adegan 17 keatas itu dipertontonkan

Awalnya tidak merasakan apa-apa
Tak ada sesuatu yang ganjil
Tapi setelah semuanya selesai
Pelajaran itu dipraktikan

Begitu indah namun terhinakan
Menjijikan tetapi manis
Tak ada rasa angkuh
Hanya kenikmatan sesaat itu
Mencampurkan 2 rasa yang berkecamuk

Sebuah Tanya membangunkan mayat hidup
Antara menerima atau tak menjawab sama sekali
Padahal hati berkata inginkan seutuhnya
Namun apalah daya
Ketika melihat background yang hancur berantakan

Haruskah raga ini teteap berjalan
Tanpa memperdulikan orang lain yang berkata apalah
Rapuh dan lusuhnya batin ini
Mematikan segala yang sempat terbayangkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar