Selasa, 01 Maret 2016

Karya Puisiku 202



Lagi-lagi sipecandu dosa
Mengingat dosa yang semakin menumpuk
Bagaikan sampah harian
Bau busuk jiwa yang telah ternodai
Teraba iblis yang mematahkan makanan kenyang

Apakah tuhan akan menerima bujuk rayu sipecandu dosa?
Yang selalu bersujud
Namun kemudian melakukan hal yang sama?

Tak ingin lagi
Tetapi rasa lepas itu terasa hangat
Seluruhnya teraba sangat lembut
Tidak ada tekanana namun ada dorongan kuat

Semakin menyatu
Dalam dimensi yang baru
Inikah kepuasan dari pemberian Tuhan
Ataukah rayu setan yang memikat

Entah akan seperti apalagi     
Saat satu kalimat pertanyaan
Mematikan penglihatan, pendengaran dan hati
Inginkan itu, tapi bukan waktu yang cocok

Melihat diri
Mengaca jiwa
Dan menatap hati
Yang keseluruhannya
Belum siap atas segalanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar