Simulasi berjalan menuju
gerbang neraka
Merangkak secara perlahan
Hingga pintu itu tepat
dihadapan
Entah siapa yang
mengarahkannya
Semua berjalan dengan
sempurna
Teraba disegala arah
Tak berhenti hujan ludah
dimuka
Dengan mesra lupa segalanya
Meski jerit batin
memberontak
Ingat dosa yang telah
menggunung
Kenikmatan itu tampak maya
Tak merasakan kebahagiaan
Ingin berhenti namunj tertahankan
Seolah member kesennagan
untuk orang lain
Tanpa melihat derita yang
dirasakan
Mungkinkah jiwa ini terlalu
baik
Memberi api tanpa
memadamkannya
Gejolaknya sungguh ambisius
Meski reda dengan tetesan
air mani
Tertindih samudra
Dengan kaki dan tangan
terikat kuat
mulutpun terbungkam hebat
Gelengan kepala yang mampu
mengalihkan kondisi
Tersenyum diakhir episode
Dengan canda ringan
Dan tawa lepas termuntahkan
Meski sarap otak terputus
dengan gelinya
Inikah yang dinamakan
kebebasan itu?
Saat derita dan bungah
bertikai
Dalam satu lapangan yang
sempit
Dan sangat pengap
Atau seperti apa kebebasan
yang sebenarnya itu?
Jiwa ini berada diantara
benar atau salah
Yang tidak pernah menemukan
Jawaban yang pasti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar