Selasa, 01 Maret 2016

Karya Pusiku 203



Simulasi berjalan menuju gerbang neraka
Merangkak secara perlahan
Hingga pintu itu tepat dihadapan

Entah siapa yang mengarahkannya
Semua berjalan dengan sempurna
Teraba disegala arah

Tak berhenti hujan ludah dimuka
Dengan mesra lupa segalanya
Meski jerit batin memberontak
Ingat dosa yang telah menggunung

Kenikmatan itu tampak maya
Tak merasakan kebahagiaan
Ingin  berhenti namunj tertahankan
Seolah member kesennagan untuk orang lain
Tanpa melihat derita yang dirasakan

Mungkinkah jiwa ini terlalu baik
Memberi api tanpa memadamkannya
Gejolaknya sungguh ambisius
Meski reda dengan tetesan air mani

Tertindih samudra
Dengan kaki dan tangan terikat kuat
mulutpun terbungkam hebat
Gelengan kepala yang mampu mengalihkan kondisi

Tersenyum  diakhir episode
Dengan canda ringan
Dan tawa lepas termuntahkan
Meski sarap otak terputus dengan gelinya

Inikah yang dinamakan kebebasan itu?
Saat derita dan bungah bertikai
Dalam satu lapangan yang sempit
Dan sangat pengap
Atau seperti apa kebebasan yang sebenarnya itu?

Jiwa ini berada diantara benar atau salah
Yang tidak pernah menemukan
Jawaban yang pasti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar