Selasa, 01 Maret 2016

Karya Puisiku 200



Tatapan kosong tanpa artian lebih
Bercakap layaknya teman biasa
Berawal dalam satu kegiatan yang sama
Bercengkrama mengenalkan alam yang eksotis

Hilang…
Seakan tak pernah bertatap
Meski janji diakhir bulan terencana
Namun sebelum waktu itu tiba
Insiden tak terduga menggetarkan dunia

Hati yang terpaut
Lengan yang melingkar
Genggaman yang kuat
Bahu sandaran yang kokoh
Mata isyarat yang sayup
Dan bibir yang terkunci

Semua seakan sempurna
Dengan memeluk dosa
Digelapnya malam tanpa satu sinar bintang

Menatap rendah diketinggian yang ramai
Sorak-sorak manusia pekerja
Lampu-lampu pijar berkelipan
Dan suara gemuruh benda yang bergerak cepat

Lelucon dan selengean
Terbentuk tanpa ada aturan
Semua berjalan dengan spontan
Rangkul bibir memuaskan birahi

Tak peduli orang lain yang melihat sinar
Hanya tetap berjalan menuju pengakhiran
Meski langkah sudah terombang-ambing
Namun kesaktian itu dirasakan untuk cukup tahu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar