Selasa, 14 Juni 2016

Karya Puisiku 210



Amunisi ini kembali terisi penuh
Bangkit lagi melawan teror kehidupan
Berdiri menantang kekejaman dunia yang keras
Entah dengan secanggih apa ia akan terbekukan

Terlempar ke angkasa yang gelap
Atau teremukkan oleh usia tua?
Kapan ia akan hancur selebur-leburnya
Hingga semuanya menghindar dari amukkannya

Persetan dengan opini tak bertulang
Jeritan-jeritan kematian telah bermunculan
Nerakapun telah menganga lebar
Menunggu santapan makanan kecil yang berlumuran nanah
Seakan darahpun menjadi pelega dahaga

Muak semuak-muaknya!
Mereka bersekongkol dengan cara halus
Rencana setengah matang mampu terwujudkan
Licik yang terobsesikan kemarahan

Tak ada lagi tangan-tangan pemberi
Hanya dorongan keras menuju lubang kegelapan
Tuk temani hari yang semakin kelam
Tanpa ada pojokan untuk bersembunyi
Ataupun sekedar bersandar sekejap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar