Selasa, 14 Juni 2016

Karya Puisiku 218

Takan bisa kulupakan
Saat-saat indah kala itu
Ketika kita berjalan dibumi yang gelap
Melangkah bersama
Bersandar pada sebuah pohon besar
Hingga genggaman eratpun tercipta

Tatapan lekat itu
Membunuhku dalam diam
Tangan-tangan nakal mulai menggeliat
Dan aroma kenyamanan telah tercium

Sentuhan kelembutan itu
Mematikan logika yang sempat berputar
Matapun terpejam menikmatinya
Tanpa mampu berkata sepatahpun

Semilir angin malam itu
Menambah kehangatan sijantung hati
Telapak tangan telah melingkar ditempatnya
Apa yang terjadi setelahnya?

Menikam sesuatu yang tertutup rapat
Tanpa kata permisi ataupun pamit
Indah, bukan main
Tetapi dosa-dosa mulai bergelantungan dipuingnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar