Selasa, 14 Juni 2016

Karya Puisiku 211



Darah yang tercecer diatas lantai
Dengan bau alkohol yang menyengat
Ditemani beberapa pil kuning yang belum sempat dihabiskan
Ia terkapar tak berdaya

Apa yang dilakukan anak berumur belasan tahun itu?
Menghadap kematian untuk pergi dari masalah?
Tak ada guna melakukan hal sebodoh itu
Padahal sebenarnya ia mampu bangkit melawan arus

Dimana peran orang tua?
Ia hanya mengharapkan perhatian dan kasih sayang
Butuh sebuah dukungan hidup
Bukan dibiarkan
Dan melepaskan sekenanya

Namun ia tetap beruntung
Dalam keadaan menghadap sakaratul mautnya
Malaikat baik dunia
Menghampirinya dan memberikan telapak tangannya

“Siapa dia?” dalam pandangan kabur seorang pecundang
Yang berani merangkul dan memeluknya
Hingga kenyamanan itu melekat didasar tubuh
“Aku yang akan membuatmu kuat dan berdiri tegak lagi” bisik seorang malaikat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar