Selasa, 14 Juni 2016

Karya Puisiku 219



Terekam didalam ingatan
Ketika burung terbang menghampiri sarangnya
Mengepakkan sayapnya dengan perlahan
Hingga sampai pada tujuannya

Tidak pernah diam
Burung itu terus terbang mencari makanan
Hingga menemukan apa yang ia temukan
Dengan desah nafas tak beraturan lagi
Seperti kelelahan namun tetap mengepak

Bulir air keringat
Dan lumuran air liur
Melekat pada kulit dan bulunya
Tercium bau yang khas
Mungkin burung itu telah mematuk abu rokok sebelumnya

Setan apa yang merasuki burung itu?
Semua terkesan seakan terpaksa namun menikmati
Menggeliat tak tentu arah
Mencari kerenyahan dalam makanan yang berbeda

Satu gigitan tidak mengenyangkan
Namun kehangatan dalam pelukan sarangnya
Membuat burung itu meronta kegirangan
Iyah, analogi yang tidak terlalu sukar bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar