A.
Pengertian
1. Herpes genitalis adalah suatu
penyakit menular seksual di daerah kelamin, kulit di sekeliling rektum atau
daerah disekitarnya yang disebabkan oleh virus herpes simpleks.
2. Herpes genitalis adalah infeksi
menular seksual (IMS) yang menyerang pada kulit atau selaput lendir/membrane
mukosa dari mulut atau kelamin seseorang
3.
Herpes genital merupakan penyakit infeksi akut
pada genital dengan gambaran khas berupa vesikel berkelompok pada dasar
eritematosa, dan cenderung bersifat rekuren.
4.
Herpes genitalis merupakan infeksi pada genital dengan
gejala khas berupa vesikel yang berkelompok dengan dasar eritem bersifat
rekuren.
5.
Herpes genitalis adalah infeksi yang disebabkan oleh virus
herpes simplex (HSV) dan biasanya menyebar melalui kontak seksual.
B. Etiologi
Penyebabnya adalah virus herpes
simpleks. Ada 2 jenis virus herpes simpleks yaitu HSV-1 dan HSV-2. HSV-2
biasanya ditularkan melalui hubungan seksual, sedangkan HSV-1 biasanya
menginfeksi mulut. Kedua jenis virus herpes simpleks tersebut bisa menginfeksi
kelamin, kulit di sekeliling rektum atau tangan (terutama bantalan kuku) dan
bisa ditularkan kebagian tubuh lainnya (misalnya permukaan mata). Luka herpes
bisanya tidak terinfeksi oleh bakteri, tetapi beberapa penderita juga memiliki
organisme lainnya pada luka tersebut yang ditularkan secara seksual (misalnya
sifilis atau cangkroid).
C. Manifestasi Klinis
1. Gejala Umum
a.
Gejala yang paling umum dari herpes genitalis adalah adanya
luka, lecet, dan ruam pada kulit dekat dengan mulut, alat kelamin, atau anus.
Sebelum luka muncul, orang yang terinfeksi mungkin merasa kesemutan, gatal,
terbakar, atau rasa sakit pada kulit di mana luka akan muncul.
b.
Pada wanita dapat mengalami gejala-gejala pada bibir luar
vagina (labia), vagina, leher rahim, sekitar anus, dan pada paha atau
bokong.
c.
Pada Pria dapat mengalami gejala-gejala pada penis, skrotum,
sekitar anus, di paha atau bokong.
d.
Baik pria maupun wanita dapat mengalami gejala-gejala di
lidah, mulut, mata, gusi, bibir, jari, dan bagian lain dari tubuh
e.
Sebagian orang yang terinfeksi HSV (Herpes Simpleks Virus)
tidak menyadari bahwa mereka sudah terkena herpes. Beberapa orang dengan
infeksi HSV tidak pernah mempunyai luka atau memiliki gejala yang sangat ringan
yang sering keliru dan hanya dianggap sebagai gigitan serangga.
f.
Jika tanda-tanda dan gejala yang terjadi selama periode
outbreak awal (dalam waktu dua minggu setelah virus ditularkan melalui hubungan
seksual), mereka sering merasakan adanya gejala. Bentuk Melepuh, yang pecah dan
cenderung seperti luka (borok) yang dapat memakan waktu dua sampai empat minggu
untuk menyembuhkan. Selain itu, orang yang terinfeksi mengalami luka selama
periode outbreak pertama dapat mengalami gejala-gejala mirip flu, seperti
demam, sakit otot, dan pembengkakan kelenjar limfe.
g.
Orang yang didiagnosis dengan episode pertama dari infeksi
herpes genitalis biasanya dapat diekspektasik untuk mengalami gejala ulangan
(kambuh) empat atau lima dalam waktu satu tahun. Seiring waktu, kambuh dapat
terjadi lebih sering.
2.
Berbagai macam manifestasi klinis :
1.
infeksi oro-fasial
2.
infeksi genital
3. infeksi kulit lainnya
4. infeksi okular
5. kelainan neurologist
6. penurunan imunitas
7. herpes. neonatal
D. Cara Penularan
1. Herpes ditularkan dari satu orang ke
orang lain melalui vagina, oral, dan anal ketika hubungan seksual (melakukan
atau menerima). Secara umum, Anda dapat terinfeksi herpes ketika kulit Anda,
vagina, penis, anus, atau mulut kontak secara langsung dengan seseorang yang
sudah memiliki herpes.
2. Herpes lebih sering ditularkan
melalui kontak dengan kulit orang yang terinfeksi yang memiliki luka yang jelas
terlihat, lecet, atau ruam karena infeksi herpes.
3. Seseorang yang telah terinfeksi
herpes di masa lalu tetapi tidak memiliki luka herpes aktif masih berpotensi
bisa menularkan infeksi kepada orang lain melalui kontak seksual (melalui mulut
atau cairan genital).
E. Komplikasi
1. Pada Ibu hamil yang mengalami
infeksi herpes aktif pada alat kelamin atau di jalan lahir mereka ketika mereka
menularkan infeksi pada bayi mereka yang baru lahir, hal ini dapat menyebabkan
kondisi yang sangat berbahaya bagi bayi, antara lain infeksi otak (meningitis,
ensefalitis), infeksi kulit kronis, keterlambatan perkembangan yang berat, atau
kematian.
2. Risiko tertinggi pada bayi terjadi
ketika seorang wanita terinfeksi HSV selama kehamilan dan mengalami masa
outbreak primer pada waktu penularan kepada bayi.
3. Wanita yang memiliki riwayat herpes
tetapi yang hanya memiliki sesekali outbreak biasanya jarang menularkan infeksi
kepada bayinya.
4. Pada Orang-orang dengan outbreak
herpes aktif lebih mungkin untuk tertular HIV (virus penyebab AIDS), dan
orang-orang HIV-positif dengan herpes wabah aktif lebih mungkin untuk
menularkan HIV kepada orang lain.
5. Pada orang-orang dengan sistem
kekebalan atau imunitas tubuh yang lemah (seperti pada orang yang menderita
AIDS, menjalani terapi kemoterapi, atau konsumsi kortison dosis tinggi), herpes
dapat menyebabkan komplikasi berat pada otak, mata, tenggorokan, hati, sumsum
tulang belakang, atau paru-paru.
6. Infeksi
sekunder oleh bakteri
akibat adanya lesi.
7. Kekambuhan
penyakit (sering terjadi)
terutama pada orang yang mengalami penurunaan daya tahan tubuh dan gizi
yang buruk
8. Komplikasi pada
daerah genital seperti: genital neuralgia (terjadi pada beberapa remaja),striktur uretra, limpatik supuratif.
9. Inkontinensia.
10. Tekanan
psikologis yang berupa ketakutan dan depresi, terutama bila terjadi salah penanganan pada penderita.
F.
Pencegahan
1.
Usahakan hanya memiliki satu pasangan (monogamy) dan
mengetahui status penyakit IMS pasangan anda dan sehingga anda dapat mengetahui
dan meminimalisir dari penularan herpes genitalia
2.
Menggunakan kondom lateks secara konsisten dan benar ketika
berhubungan untuk mengurangi risiko penularan herpes.
3.
Setiap tanda gejala outbreak/serangan wabah adalah merupakan
tanda untuk berhenti berhubungan seksual.
4.
Jika seseorang telah didiagnosis dan diobati sebagai
penderita herpes, dia harus menghubungi semua pasangannya untuk melakukan
konsultasi dengan dokter atau tempat pelayanan kesehatan.
5.
Dengan tidak melakukan hubungan adalah cara paling aman dan
pasti untuk menghindari penularan atau tertularnya infeksi herpes..
G.
Pengobatan
Obat-obatan
untuk menangani herpes genital adalah:
1.
Asiklovir (Zovirus)
Pada
infeksi HVS genitalis primer, asiklovir intravena (5 mg/kg BB/8 jam selama 5
hari), asiklovir oral 200 mg (5 kali/hari saelama 10-14 hari) dan asiklovir
topikal (5% dalam salf propilen glikol) dsapat mengurangi lamanya gejala dan
ekskresi virus serta mempercepat penyembuhan.
2.
Famsiklovir
Adalah
jenis pensiklovir, suatu analog nukleosida yang efektif menghambat replikasi
HSV-1 dan HSV-2.
3.
Valasiklovir (Valtres)
adalah
suatu ester dari asiklovir yang secara cepat dan hampir lengkap berubah menjadi
asiklovir oleh enzim hepar dan meningkatkan bioavaibilitas asiklovir sampai
54%. Oleh karena itu dosis oral 1000 mg valasiklovir menghasilkan kadar obat
dalam darah yang sama dengan asiklovir intravena. Valasiklovir 1000 mg telah
dibandingkan asiklovir 200 mg 5 kali sehari selama 10 hari untuk terapi herpes
genitalis episode awal.
Asuhan Keperawatan
A.
Pengkajian
1)
Kondisi luka,
vesikel, bula/krusta
2)
Kaji faktor
pencetus
3)
Kaji sistem
sensori terkait
4)
Kaji adanya
nyeri, fatigue, demam
5)
Kaji riwayat keluarga,awitan
kejadian penyakit
6)
Kaji sistem
terkait, psikososial
B.
Diagnosa Keperawatan
1)
Gangguan
integritas kulit berhubungan dengan inflamasi kulit, krusta, vesikel
2)
Hipertemi
berhubungan dengan peningkatan set poin hipotalamus
3)
Nyeri
berhubungan dengan infeksi pada sel neuron nyeri dalam ganglia
4)
Fatigue
berhubungan dengan Penurunan sumber energi
5)
Resti nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan turun nafsu makan
C.
Intervensi
1) Observasi kulit
setiap hari catat turgor sirkulasi dan sensori serta perubahan lainnya yang
terjadi
2) Jaga kebersihan
lokal area infeksi
3) Anjurkan klien
hindari trauma/ faktor pencetus
4) Anjurkan tirah
baring
5) Jaga vesikel
agar tidak pecah
6) Untuk herpes
zoster oftalmik harus dirawat di RS untuk memonitor kelainan mata
7)
Kolaborasi
Pemberian obat dan perawatan kompres vesikel yang pecah
Meu nome é hoover, minha filha de 18 anos, Tricia foi diagnosticada com herpes há 3 anos. Desde então, passamos de um hospital para o outro. Tentamos todos os tipos de pílulas, mas todos os esforços para se livrar do vírus foram inúteis. As bolhas continuaram a reaparecer após alguns meses. Minha filha estava usando comprimidos de aciclovir 200mg. 2 comprimidos a cada 6 horas e 15g de creme de fusitina. e H5 POT. Permanganato com água a ser aplicado 2x ao dia, mas todos ainda não mostram resultado. Então, eu estava na internet há alguns meses, para procurar outros meios de salvar meu único filho. Só então, me deparei com um comentário sobre o tratamento com ervas dr imoloa e decidi experimentá-lo. entrei em contato com ele e ele preparou algumas ervas e as enviou, juntamente com orientações sobre como usá-las através do serviço de correio da DHL. minha filha usou-o como indicado pelo dr imoloa e em menos de 14 dias, minha filha recuperou a saúde. Você deve entrar em contato com o dr imoloa hoje diretamente no endereço de e-mail dele para qualquer tipo de problema de saúde; doença lúpica, úlcera bucal, câncer de boca, dor no corpo, febre, hepatite ABC, sífilis, diarréia, HIV / AIDS, doença de Huntington, acne nas costas, insuficiência renal crônica, doença de addison, dor crônica, dor de Crohn, fibrose cística, fibromialgia, inflamatória Doença do intestino, doença fúngica das unhas, Doença de Lyme, Doença de Celia, Linfoma, Depressão Maior, Melanoma Maligno, Mania, Melorreostose, Doença de Meniere, Mucopolissacaridose, Esclerose Múltipla, Distrofia Muscular, Artrite Reumatóide, Doença de Alzheimer, doença de parkinson, câncer vaginal, epilepsia Transtornos de Ansiedade, Doença Auto-Imune, Dor nas Costas, Entorse nas Costas, Transtorno Bipolar, Tumor Cerebral, Maligno, Bruxismo, Bulimia, Doença do Disco Cervical, doença cardiovascular, Neoplasias, doença respiratória crônica, distúrbio mental e comportamental, Fibrose Cística, Hipertensão, Diabetes, Asma , Media inflamatório auto-imune artrite ed. doença renal crônica, doença inflamatória articular, impotência, espectro do álcool feta, Transtorno Distímico, Eczema, tuberculose, Síndrome da Fadiga Crônica, constipação, doença inflamatória intestinal. e muitos mais; entre em contato com ele no e-mail drimolaherbalmademedicine@gmail.com./ também no whatssap- + 2347081986098.
BalasHapus