Jumat, 27 Februari 2015

KEPUTIHAN ATAU FLUOR ALBUS


A.   Pengertian
1.      Keputihan fisiologis adalah keputihan yang biasanya terjadi setiap bulannya, biasanya muncul menjelang menstruasi atau sesudah menstruasi ataupun masa subur.
2.      Leukorea (white discharge, flour albus, keputihan) adalah nama gejala yang diberikan kepada cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genital yang tidak berupa darah.
3.      Keputihan patologis dapat disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.

B.   Gejala
1.      Cairan sekresi berwarna bening, tidak lengket dan encer.
2.      Tidak mengeluarkan bau yang menyengat.
3.      Gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid dan tanda masa subur pada wanita tertentu.
4.      Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari, dari vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta atau uri.
5.      Gadis muda kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.
6.      Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal.
7.      Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.
8.       Pada wanita hamil keputihan lebih sering timbul, karena pada saat wanita hamil, maka kekebalan tubuhnya akan menurun
9.      Pada waktu menopause dimana keseimbangan hormonalnya terganggu.
10.  Pada orang tua dimana kekebalan tubuhnya sudah menurun dapat pula timbul Keputihan


C.   Penyebab
1.      Ketidakseimbangan hormon     
2.      Gejala suatu penyakit tertentu
3.      Rusaknya keseimbangan biologis dan keasaman (ph) lingkungan vagina.
4.      Sering memakai tissue saat membasuh bagian kewanitaan, sehabis buang air kecil maupun buang air besar
5.      Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis (bukan katun), sehingga berkeringat dan memudahkan timbulnya jamur
6.      Sering menggunakan WC Umum yg kotor
7.      Tidak mengganti panty liner
8.      Membilas vagina dari arah yang salah, yaitu dari arah anus ke arah depan vagina
9.      Sering bertukar celana dalam/handuk dengan orang lain
10.  Kurang menjaga kebersihan vagina
11.  Kelelahan yang amat sangat
12.  Stress T
13.  Tidak segera mengganti pembalut saat menstruasi
14.  Sering berganti pasangan dalam berhubungan sex
15.  Kadar gula darah tinggi
16.  Sering menggaruk vagina
17.  Sering membasuh vagina, yang harus dibasuh adalah vulva (bagian yang menggembung) dan bukan vaginanya
18.  Tidak mejalani pola hidup sehat (makan tidak teratur, tidak pernah olah raga, tidur kurang)
19.  Lingkungan sanitasi yang kotor.
20.  Sering mandi berendam dengan air hangat dan panas.
21.  Jamur yang menyebabkan keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi hangat.
22.  Infeksi kencing nanah, misalnya, menghasilkan cairan kental, bernanah dan berwarna kuning kehijauan.
23.  Keputihan yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh kanker.
24.  Keputihan akibat jamur Candida albicans, Keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna putih seperti susu,cairan kental,  bau tak sedap dan sangat gatal, terkadang dapat menimbulkan radang pada vagina sehingga kelihatan kemerahan.
25.  Keputihan akibat bakteri Vaginosis atau Gardnerella, Keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna abu-abu, tidak terlalu kental,  cairan berbuih, mengeluarkan bau yang amis, dan gatal yang mengganggu.
26.  Keputihan akibat parasit Trichomonas vaginalis, Keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna kehijauan atau kuning,  cairan berbuih dan bau amis, tidak menimbulkan gatal, tetapi saat ditekan, vagina akan terasa sakit. Keputihan ini dapat ditularkan melalu hubungan seks yang tidak sehat, perlengkapan kamar mandi atau kloset.

D.   Pencegahan
a.       Gunakan Pembalut yang tepat
b.      Usahakan menjaga kelembapan Miss.V
c.       Bersihkan Miss.V dengan tepat
d.      Gunakan Daun Sirih
Daun sirih memiliki kandungan minyak terbang (batlephenol) dan kandungan kavinol yang memiliki kegunaan mematikan kuman, kandungan antioksidan dan anti jamur
e.       Hindari stress, olahraga teratur dan pola makan seimbang
f.       Memperbanyak Konsumsi bawang putih
Bawang putih memiliki sifat anti bakteri, anti kulat, dan anti virus memungkinkan meraka untuk menghambat perkembangan bakteri, kulat (jamur), dan virus. Penelitian menunjukan bahwa bawang putih memiliiki kekuatan antibakteri. Meningkatkan konsumsi bawang putih akan membantu anda mengatasi keputihan.

E.    Patofisiologi

          Banyak hal sebenarnya yang membuat wanita rawan terkena keputihan patologis. Biasanya penyebab keputihan patologis ini karena kuman. Di dalam vagina sebenarnya bukan tempat yang steril, berbagai macam kuman ada disitu. Flora normal didalam vagina membantu menjaga keasaman PH vagina, pada keadaan yang optimal. PH vagina seharusnya antara 3,5-5,5. Flora normal ini bisa terganggu. Misalnya karena pemakaian antiseptic untuk daerah vagina bagian dalam. Ketidakseimbangan ini mengakibatkan tumbuhnya jamur dan kuman-kuman yang lain. Padahal adanya flora normal dibutuhkan untuk menekan tumbuhan yang lain itu untuk tidak tumbuh subur. Kalau keasaman dalam vagina berubah, maka kuman-kuman lain dengan mudah akan tumbuh sehingga akibatnya bisa terjadi infeksi yang akhirnya menyebabkan keputihan yang berbau, gatal dan menimbulkan ketidaknyamanan.

1 komentar: