A.
Pengertian
1.
Keputihan
fisiologis adalah keputihan yang biasanya terjadi setiap bulannya, biasanya
muncul menjelang menstruasi atau sesudah menstruasi ataupun masa subur.
2.
Leukorea (white
discharge, flour albus, keputihan) adalah nama gejala yang diberikan kepada
cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genital yang tidak berupa darah.
3.
Keputihan patologis dapat disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar
bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini
antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.
B.
Gejala
1.
Cairan sekresi berwarna bening, tidak
lengket dan encer.
2.
Tidak mengeluarkan bau yang menyengat.
3.
Gejala ini merupakan proses normal sebelum
atau sesudah haid dan tanda masa subur pada wanita tertentu.
4.
Pada
bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari, dari
vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta atau uri.
5.
Gadis muda kadang-kadang juga mengalami
keputihan sesaat sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.
7.
Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang
terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan
tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang
terinfeksi, atau alat kelamin luar.
8.
Pada
wanita hamil keputihan lebih sering timbul, karena pada saat wanita hamil, maka kekebalan tubuhnya akan menurun
9.
Pada waktu menopause dimana keseimbangan
hormonalnya terganggu.
10.
Pada orang tua dimana kekebalan tubuhnya
sudah menurun dapat pula timbul Keputihan
C.
Penyebab
1.
Ketidakseimbangan hormon
2.
Gejala suatu penyakit tertentu
3.
Rusaknya keseimbangan biologis dan keasaman
(ph) lingkungan vagina.
4.
Sering memakai tissue saat membasuh bagian
kewanitaan, sehabis buang air kecil maupun buang air besar
5.
Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan
sintetis (bukan katun), sehingga berkeringat dan memudahkan timbulnya jamur
6.
Sering menggunakan WC Umum yg kotor
7.
Tidak mengganti panty liner
8.
Membilas vagina dari arah yang salah, yaitu
dari arah anus ke arah depan vagina
9.
Sering bertukar celana dalam/handuk dengan
orang lain
10.
Kurang menjaga kebersihan vagina
11.
Kelelahan yang amat sangat
12.
Stress T
13.
Tidak segera mengganti pembalut saat
menstruasi
14.
Sering berganti pasangan dalam berhubungan
sex
15.
Kadar gula darah tinggi
16.
Sering menggaruk vagina
17.
Sering membasuh vagina, yang harus dibasuh adalah vulva (bagian yang menggembung) dan bukan vaginanya
18.
Tidak mejalani pola hidup sehat (makan
tidak teratur, tidak pernah olah raga, tidur kurang)
19.
Lingkungan sanitasi yang kotor.
20.
Sering mandi berendam dengan air hangat dan
panas.
21.
Jamur yang menyebabkan keputihan lebih
mungkin tumbuh di kondisi hangat.
22.
Infeksi kencing nanah, misalnya, menghasilkan cairan kental, bernanah dan
berwarna kuning kehijauan.
24.
Keputihan
akibat jamur Candida albicans, Keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna
putih seperti susu,cairan kental, bau tak sedap dan sangat gatal,
terkadang dapat menimbulkan radang pada vagina sehingga kelihatan kemerahan.
25.
Keputihan
akibat bakteri Vaginosis atau Gardnerella, Keputihan jenis ini memiliki
ciri-ciri warna abu-abu, tidak terlalu kental, cairan berbuih,
mengeluarkan bau yang amis, dan gatal yang mengganggu.
26.
Keputihan
akibat parasit Trichomonas vaginalis, Keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri
warna kehijauan atau kuning, cairan berbuih dan bau amis, tidak
menimbulkan gatal, tetapi saat ditekan, vagina akan terasa sakit. Keputihan ini
dapat ditularkan melalu hubungan seks yang tidak sehat, perlengkapan kamar
mandi atau kloset.
D.
Pencegahan
a.
Gunakan Pembalut yang tepat
b.
Usahakan menjaga kelembapan Miss.V
c.
Bersihkan Miss.V dengan tepat
d.
Gunakan
Daun Sirih
Daun sirih memiliki kandungan minyak
terbang (batlephenol) dan kandungan kavinol yang memiliki kegunaan mematikan
kuman, kandungan antioksidan dan anti jamur
e.
Hindari stress, olahraga teratur dan pola
makan seimbang
f.
Memperbanyak
Konsumsi bawang putih
Bawang putih memiliki sifat anti bakteri, anti kulat, dan anti
virus memungkinkan meraka untuk menghambat perkembangan bakteri, kulat (jamur),
dan virus. Penelitian menunjukan bahwa bawang putih memiliiki kekuatan
antibakteri. Meningkatkan konsumsi bawang putih akan membantu anda mengatasi
keputihan.
E.
Patofisiologi
Banyak hal sebenarnya
yang membuat wanita rawan terkena keputihan patologis. Biasanya penyebab
keputihan patologis ini karena kuman. Di dalam vagina sebenarnya bukan tempat
yang steril, berbagai macam kuman ada disitu. Flora normal didalam vagina
membantu menjaga keasaman PH vagina, pada keadaan yang optimal. PH vagina
seharusnya antara 3,5-5,5. Flora normal ini bisa terganggu. Misalnya karena
pemakaian antiseptic untuk daerah vagina bagian dalam. Ketidakseimbangan ini
mengakibatkan tumbuhnya jamur dan kuman-kuman yang lain. Padahal adanya flora
normal dibutuhkan untuk menekan tumbuhan yang lain itu untuk tidak tumbuh
subur. Kalau keasaman dalam vagina berubah, maka kuman-kuman lain dengan mudah
akan tumbuh sehingga akibatnya bisa terjadi infeksi yang akhirnya menyebabkan
keputihan yang berbau, gatal dan menimbulkan ketidaknyamanan.
Semoga Bermanfaat. Terimakasih kembali..
BalasHapus