A.
PENGKAJIAN
1.
Pengkajian
Fisik
Sebelum melakukan perawatan rambut, perawat mengkaji kondisi rambut
dan kulit kepala. Rambut normal adalah bersih, bercahaya,dan tidak kusut , unuk
kulit kepala harus bebas dari lesi. Rambut klien berkulit gelap biasanya lebih
tebal, lebih kering, dan lebih keriting daripada rambut klien berkulit terang.
Kehilangan rambut (alopesia) dapat disebabkan praktek perawatan yang tidak
tepat atau penggunaan medikasi kemoterapi.
2.
Perubahan
Perkembangan
Sepanjang hidup, perubahan dalam perkembangan, distribusi, dan
kondisi rambut dapat memengaruhi hygiene yang dibutuhkan seseorang.
3.
Kemampuan
Perawatan Diri
Perawat mengkaji kemampuan fisik klien untuk merawat rambut.
Kondisi yang menyakitkan tangan, pegangan tanggan yang lemah, kelemahan, dan
hambatan fisik (misalnya gips dan balutan) merupakan beberapa ondisi yang dapat
merusak kemampuan klien dalam melakukan perawatan rambut.
4.
Praktik
Perawatan Rambut
Cara untuk mengkaji praktik perawatan rambut seseorang adalah
dengan mengobserpasi penampilan rambut. Rambut yang kotor, tidak bersinar, dan
kusut mengidentifikasikan perawatan rambut yang tidak tepat. Dengan mengkaji
perawatan rambut pilihan klien, perawat dapat mengatur pola rambut klien yang
sama dengan bantuan klien untuk member tahu pola rambut klien. Perawat juga
mengkaji tipe produk perawatan rambut klien gunakan dan kapan perawatan rambut
biasanya dilakukan.
B.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Masalah yang paling sering didefinisikan perawat setelah melakukan pengkajian
rambut dan kulit kepala berpusat pada rasa nyaman dan penampilan. Apabila
terdapat lesi actual atau ketidaknormalan pada kulit kepala maka diagnosa
keperawatan berfokus pada integritas kulit kepala.
Contoh diagnosa keparawatan NANDA untuk perawatan rambut dan kulit
kepala :
1.
Defisit
perawatan diri: berpakaian berias yang berhubungan dengan :
a. Perubahan
tingkat kesadaran
b. Imobilisasi
fisik atau kelemahan
2.
Kerusakan
integritas kulit yang berhubungan dengan :
a. Laserasi
kulit kepala
b. Gigitan
serangga
3.
Nyeri
yang berhubungan dengan:
a. Lesi
kulit kepala
b. Akumulasi
secret di rambut
4.
Gangguan
citra diri yang berhubungan dengan:
a. Penampilan
fisik yang tidak di sisir
5.
Risiko
infeksi ynag berhubungan dengan:
a. Laserasi
kulit kepala
b. Gigitan
serangga
C.
PERENCANAAN
Praktik perawatan rambut yang baik harus dilakukan rutin untuk
memenuhi kebutuhan hygiene klien. Perawat harus ingat bahwa klien tetap sadar
akan penampilan mereka. Dengan demikian rencana yang efektif rencana yang
efektif memperbolehkan klien untuk memulai dan berpartisipasi dalam tindakan
apabila memungkinkan. Pemilihan factor yang tepat berhubungan mempengaruhi
rencana asuhan keperawatan.
Tujuan klien yang membutuhkan perawatan rambut dan kulit kepala
meliputi :
1.Klien akan memiliki kulit kepala dan rambut yang sehat.
1.Klien akan memiliki kulit kepala dan rambut yang sehat.
2.Klien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri.
3.Klien akan berpartisipasi dalam praktik keperawatan.
D.
IMPLEMENTASI
1.
Penyikatan
dan Penyisiran
Penyikatan membantu mempertahankan kebersihan rambut dan
mendistribusi minyak secara merata sepanjang helai rambut. Penyisiran hanya
membentuk rambut dan mencegah pengusutan. Klien yang mampu melakukan perawatan
diri harus di motivasi untuk memelihara perawatan rambutnya sehari-hari. Namun
untuk klien yang memiliki keterbatasan mobilisasi, koordinasi yang kurang baik,
dan yang bingung memerlukan bantuan perawat. Penyikatan dan penyisiran yang
sering menjaga rambut panjang terlihat rapi.
2.
Bersampo
Frekuensi bersampo tergantung rutinitas pribadi sehari-hari dan kondisi rambut. Perawat harus mengingatkan klien yang hospitalisasi yang tinggal di tempat tidur, perspirasi berlebih, atau pengobatan yang meninggalkan darah atau larutan pada rambut memerlukan kegiatan bersampo lebih sering.
Frekuensi bersampo tergantung rutinitas pribadi sehari-hari dan kondisi rambut. Perawat harus mengingatkan klien yang hospitalisasi yang tinggal di tempat tidur, perspirasi berlebih, atau pengobatan yang meninggalkan darah atau larutan pada rambut memerlukan kegiatan bersampo lebih sering.
Jika klien mampu mandi shower atau mandi, biasanya rambut dapat
dikeramas tanpa kesulitan.jika klien tidak mampu duduk tapi dapat bergeser,
perawat perawat dapat memindahkan klien ke brankar untuk transportasi ke bak
mandi atau shower yang dilengkapi semprotan yang dipegang. Jika klien tidak
mampu untuk duduk dikursi atau berpindah ke brankar maka bersampo dilakukan
pada klien dilakukan di tempat tidur.
3.
Pencukuran
Pencukuran rambut yang berada di bagian wajah dapat dilakukan setelah mandi atau bersampo. Klien yang mudah berdarah seperti yang menerima medikasi antikoagulan, dosis tinggi aspirin, atau obat anti peradangan nonsteroidal, dan gangguan peerdarahan diinstuksikan untuk menggunakan pisau cukur listrik yang sebelumnya sudah di periksi oleh perawat. Ketika pisau cukur digunakan, kulit harus diperhalus untuk mencegah tarikan, goresan, atau pemotongan.
Pencukuran rambut yang berada di bagian wajah dapat dilakukan setelah mandi atau bersampo. Klien yang mudah berdarah seperti yang menerima medikasi antikoagulan, dosis tinggi aspirin, atau obat anti peradangan nonsteroidal, dan gangguan peerdarahan diinstuksikan untuk menggunakan pisau cukur listrik yang sebelumnya sudah di periksi oleh perawat. Ketika pisau cukur digunakan, kulit harus diperhalus untuk mencegah tarikan, goresan, atau pemotongan.
4.
Perawatan
Kumis dan Jenggot
Klien pria yang berkumis dan berjenggot memerlukan perawatan
sehari-hari. Menjaga kebersihan daerah tersebut pening karena partikel makanan
dengan mudah berkumpul di rambut. Jika klien tidak mampu merawat diri sendiri
maka perawat harus memotong, menyisir, atau mencuci ketika diperlukan atau
diminta oleh klien.
E.
EVALUASI
Evaluasi tindakan asuhan keperawatan untuk keperawatan rambut klien berdasarkanhasil yang diharapkan dan tujuan perawatan. Perawat menggunakan ukuran evaluativef, seperti meminta klien mendemonstrasikan praktik perawatan rambut atau merawat kembali kondisi rambut dan kulit kepala untuk menentukan keberhasilan intervensi perawatan.
Evaluasi tindakan asuhan keperawatan untuk keperawatan rambut klien berdasarkanhasil yang diharapkan dan tujuan perawatan. Perawat menggunakan ukuran evaluativef, seperti meminta klien mendemonstrasikan praktik perawatan rambut atau merawat kembali kondisi rambut dan kulit kepala untuk menentukan keberhasilan intervensi perawatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar