Selasa, 20 Oktober 2015

Karya Puisiku 146



Hey pecundang!
Hanya mampu berbicara dibelakang?
Menggerutu hingga nyaris berbusa
Terus gerakan bacotmu sampai kenyang

Persetan dengan hidupmu!
Sekarang aku maish diam
Lihat aku saat berfaksi
Kan ku lilit jiwaku dengan tali iblis

Kau pantasdapatkannya!
Muak melihat retakan wajah pendosa
Hanguskan helai rambut
Yang berfaroma hitam kegosongan

HAHAHAH
Aku tertawa penuh kepuasan
Ketika kau merakan
Derita yang pernah ku alami

Memang anjing yang payah!
Menggonggong pada singa yang tertidur
Belum taukah siapa lawanmu?
Aku hidup ketika aku ingin hidup
Diam adalah caraku memantau sekelilingku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar