Hisap
dosa yang berlumur nanah
Mati
dikeheningan alam raya
Menggaris
tanah dengan kayu tipis
Nafas
ini semakin menghilang
Haru
biru si noda hitam
Melekat
kuat pada batang otak
Mengikuti
arah sesatnya lantai merah
Dengan
melenggok penuh kehangatan
Wajah
tanpa dosa itu
Berdiri
menantang menatap langit
Tak
ada tawa tak ada tangis
Hanya
menatap kosong
Disanalah
awal titik jenuh
Yang
sangat membosankan
Mengakhiri
tanpa panutan yang jelas
Pergi
menjauh dan menghilang
Berharap
dapatkan bahagia yang selamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar