Selasa, 27 Oktober 2015

Karya Puisiku 152



Sesal tak berujung mengobati
Resah hati tanpa ada kata maaf
Menjelma menjadi batu karang yang keras
Coba pecahkan segala cara

Keegoisan melunturkan hal baik
Bening dibola mata merah
Dengan tatapan sinis
Penuh luka dan derita

Menahan sikap dunia yang mulai gila
Tanpa basa-basi mencabut nafas
Meronta dikeramaian yang sunyi
Awali tuk menyambut kegelapan

Entah apa yang terjadi
Semua persetan dikesetiap harinya
Merasa hina sijantung hati
Dengan rencana yang telah retak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar