Tatapan
kelam penuh pesona
Ribuan
kode tergambar jelas dibola matanya
Ingin
merajuk tertahan satu jari
Lengkung
senyum tipis terlalu kuno
Dengan
kedipan lamban
Sembari
mendengus aroma jiwa
Aneka
warna berterbangan dilangit-langit
Sesekali
menggerutu tanpa arti
Dan
cekikikan hina itupun tercipta
Mendongak
pada sudut lancip
Terus
berjalan bersama asap keindahan
Hingga
nyaris berteriak kematian
Kenikmatan
apalagi yang dicari?
setelah semuanya raib
setelah semuanya raib
Dan
meninggalkan bekas
Dipergelangan
tangan sipencipta dosa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar