Berargumen tentang sebuah rasa
Dimana campuran dosa telah menyeluruh
Menusuk jiwa sepi penuh iblis
Dalam balutan kasih darah terhina
Sorot mata tajam
Memfokuskan diri mengetuk pintu
Berdiri, didepan kerumunan burung
Bangun dinuansa biru
Tertawa namun tak bahagia
Menikmati dalam bayang kosong
Berpikir diruang hampa
Dengan aroma panas dan sesak
Bergelut dengan nafsu
Hiraukan bisik kelahiran anak neraka
Yang masih lugu dan merayu
Dan mampu terbang
Dilangit suci sipendosa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar