Jumat, 04 September 2015

Karya Puisiku 117



Berargumen tentang sebuah rasa
Dimana campuran dosa telah menyeluruh
Menusuk jiwa sepi penuh iblis
Dalam balutan kasih darah terhina

Sorot mata tajam
Memfokuskan diri mengetuk pintu
Berdiri, didepan kerumunan burung
Bangun dinuansa biru

Tertawa namun tak bahagia
Menikmati dalam bayang kosong
Berpikir diruang hampa
Dengan aroma panas dan sesak

Bergelut dengan nafsu
Hiraukan bisik kelahiran anak neraka
Yang masih lugu dan merayu
Dan mampu terbang
Dilangit suci sipendosa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar