Mendung dibalik ribuan kilau cahaya
Mendekap kasar penuh kecemasan
Menggigit pintu makan
Dan berlumur darah
Menggigil dikedinginan pagi buta
Tanpa ada pikiran panjang
Mata sayup penuh dosa
Dan hancurnya desahan napas
Suara lembut malaikat pencabut nyawa
Memanggil namaku dalam ketidakpastian
Pasrah disetengah jiwa yang telah pergi
Tapi ini bukan takdirku
Tuhan masih memberi kesempatan
Masih saja baik pada jiwa yang hina
Cahaya alam yang sederhana
Menemaniku dan menyadarkan kesakitanku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar