Jumat, 04 September 2015

Karya Puisiku 127



Mendung dibalik ribuan kilau cahaya
Mendekap kasar penuh kecemasan
Menggigit pintu makan
Dan berlumur darah

Menggigil dikedinginan pagi buta
Tanpa ada pikiran panjang
Mata sayup penuh dosa
Dan hancurnya desahan napas

Suara lembut malaikat pencabut nyawa
Memanggil namaku dalam ketidakpastian
Pasrah disetengah jiwa yang telah pergi
Tapi ini bukan takdirku

Tuhan masih memberi kesempatan
Masih saja baik pada jiwa yang hina
Cahaya alam yang sederhana
Menemaniku dan menyadarkan kesakitanku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar