Kematian, siapa yang tahu?
Malaikat penjemputnya saja tidak terlihat
Bagaimana mampu menerka peristiwa kejam sepeti itu
Buku catatan yang tersimpan dilaci surga
Sudah tertulis kapan seseorang akan pulang
Tanpa ada kata tanya dimana
Semua terkesan misteri
Sebelum seluruh raga ini terpanggil
Teruslah berjalan dan lihat semua arah
Menyapa lembut rumah-rumah yang dilewati
Mendatangi jiwa-jiwa penghuni
Ah.. aku hanya sekedar menumpang disini
Rumahpun tak kumiliki
Belum banyak amal baikku tuk membangunnya
Masih berusaha memupuk tuk kumiliki istana semegah surga
Hanya terdiam membisu saat Tuhan memanggil satu jiwa
Akankah ruh itu mampu menerobos lapisan suci?
Bagaimana denganku?
Dua bulir air dalam dua bola mata terjatuh ke bumi sang Khaliq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar