Suara lembut yang terburu-buru
Membuatku haru akan tangisan
Segelintir bulir air
Jatuh membasahi wajah penuh dosa
Kuucap satu kalimat singkat
Kau jawab ribuan kata penuh makna
Aku merasa bersalah
Memang aku yang bersalah
Tak sepantasnya aku berkata
Jika pada akhirnya
Derita yang ku alami
Maafkan khilafku..
Teriakan penyesalan yang menggebu-gebu
Merobohkan tihang kemegahan
Rapuh bak abunya asap
Diterpa angin kecilpun hilang seketika
Entah langkah mana yang ku ambil
Saat sayap tak mampu terbang lagi
Tak sanggup mengantarkan ke angkasa
Awan hitam temani dalam kerisauan belaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar