Sayup suara lemah
Mencekam gelap disudut ruangan
Terhimpit dikesendirian malam
Renungan dari sebuah nasihat hina
Membunuh sugesti positif yang telah ditanam
Bungkam mulut dengan ratusan butir
Tersedak ketika nyawa mencoba pergi
Menahan sakit, meraba darah
Berhenti diklimaksnya surga
Jeritan lembut godaan itu
Hancurkan tulang rusuk
Membakar jiwa yang mencoba akan bangkit
Kini kembali terjatuh
Dan semakin terpuruk
Bukan hanya pahlawan kesiangan
Tapi genggaman erat tuk rubah dunia
Itulah harapan yang tak pernah putus
Dalam setiap doa yang berlumur dosa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar