Sabtu, 26 Desember 2015

DEPO PROGESTIN



DEPO PROGESTIN
MEDROXYPROGESTERONE ACETATE
SUSPENSE STERIL

Komposisi
Suspense steril medroxyprogesteron acetate dalam air
Tiap 3ml mengandung : medroxyprogesterone acetate..................................... 150mg
Tiap 1 ml mengandung : medroxyprogesterone acetate.................................... 150mg

Farmakologi
Cara kerja medroxyprogesterone acetate adalah menghambat ovulasi.
            Depo progestin dengan takaran 150mg yang diberikan secara IM tiap 3 bulan bekerja sebagai kontrasepsi pada wanita, apabila diberikan selama masa 5hari pertama dari siklus haid yang normal atau secepatnya setelah melahirkan. Selama pengobatan siklus haid yang normal berubah menjadi tidak tertentu dan terjadi perdarahan divagina yang tidak dapat diperkirakan dan/atau spotting yang bermacam-macam lainnya atau amenorea sempurna
Lamanya perdarahan dan/atau spotting pada sebagian besar wanita adalah 7 hari atau kurang dari itu tiap bulan. Kekerapan perdarahan cenderung menurun dengan dilanjutkannya pemberian suntikan. Kadang-kadang timbul perdarahan yang berlebihan atau waktu yang lebih lama terutama pada awal pengobatan dan biasanya dapat diatasi dengan pemberian estrogen secara oral atau parenteral yang setara dengan 0,05 sampai 0,1mg ethyl estradiol tiap hari selama 7-21 hari. Pemulihan kembali siklus haid yang normal membutuhkan waktu 5-28 bulan setelah suntikan terakhir depo progestin

Indikasi
Depo progestin digunakan untuk kontrasepsi bila dengan cara lain seperti pil oral/IUD, tidak dapat dilakukan

Kontraindikasi
1.      Penderita yang peka terhadap medroxyprogesterone acetate
2.      Perdarahan di vagina yang tidak diketahui penyebabnya
3.      Kelainan patologis payudara yang tidak diketahui penyebabnya
4.      Perdarahan pada saluran kemih yang tidak diketahui penyebabnya
5.      Kehamilan

Efek Samping
Efek samping berikut telah disusun berdasarkan kegawatannya dan bukan karena kekerapan terjadinya
1.      Reaksi anafilaksis dan anafilaktik
2.      Penyakit tromboembolik tromboplebitis dan emboli paru-paru
3.      Sistim syaraf pusat gelisah, tidak bisa tidur, mengantuk, letih, depresi, pusing dan sakit kepala
4.      Selaput kulit dan lender, urticaria, pruritis, bercak merah, jerawat hirsutism dan alopecia
5.      Gastrointestinal : mual
6.      Payudara lembek dan galactorrhea
7.      Leher rahim perubahan pada erosi dan sekresi
8.      Miscellaneous : hyperpyrexia, perubahan berat badan dan moonfacies
9.      Reaksi setempat sakit : gumpalan dari sisa yang ketinggalan da perubahan warna kulit ditempat suntikan

Dosis
Takaran yang dianjurkan adalah 150mg depo progestin tiap 3 bulan secara IM yang dalam. Untuk lebih memastikan bahwa acceptor tidak hamil pada saat suntikan pertama dilakukan, dianjurkan agar diberikan suntikan selama masa 5 hari pertama setelah mendapat mendapat haid yang normal atau dalam masa 6 minggu setelah melahirkan
Depo progestin tidak mengganggu laktasi walaupun medroxyprogesterne acetate dieksresik didalm air susu ibu, tetapi jumlahnya sangat kecil sampai saat ini tidak pernah dilaporkan adanya efek samping pada pertumbuhan bayi
Dianjurkan agar dokter/petugas ang bertangung jawab secara langsung terhadap para acceptor memberitahukan kepada mereka bahwa pada permulaan pemberian siklus haid berubah, perdarahan yang tidak teratur atau spotting bisa terjadi, tetapi keadaan semacam ini akan berkurang bahkan bisa timbul amenorea bila pemakaian depo progestin dilanjutkan tanpa memerlukan pengobatan lain. Perdarahan yang berlebihan yang menggangu acceptor dapat diatasi dengan pemberian secara oral atau parental 0.05 – 0.1 mg ethynil estradiol tiap hari selama 7-21 hari
Pengobatan dilanjutkan 1-2 siklus tetapi tidak dianjurkan untuk penggunaan jangka panjang

Peringatan
1.      Bila acceptor menunjukan tanda-tanda adanya kelainan thromboembolik harus dinilai kembali sebelum melanjutkan pemakaian depo progestin
2.      Bila acceptor yang mengalami kerusakan penglihatan akut, proptosis, diplopia atau migraine harus diselidiki hati-hati jaringan matanya. Untuk mencegah timbulnya papillederma atau luka pada pembuluh selaput jala sebelum pemakaian dilanjutkan
3.      Selama hamil tidak dianjurkan pemakain depo progestin. Tidak dianjurkan pemakaian depo progestin  sebagaoi tes kehamilan
4.      Setelah pemberian depo progestin berulang kali amenorea dan anovulasdi dapat berlangsung sampai 18 bulan dan kadang-kadang lebih lama lagi
5.      Kadang-kadang dilaporkan adanya reaksi anafilaksis dan anafilaktik pada acceptor yang menggunakan depo progestin

Perhatian
1.      Sebelum menggunakan depo progestin sebaiknya dilakukan pemeriksaan payudara dan organ pelvic termasuk hapusan papanicolaou
2.      Hati-hati pemberian obat ini kepada penderita migraine, epilepsy, asma, kelainan jantung dan ginjal karena progesterone dapat mempengaruhi ciran tubuh
3.      Bila terjadi pendarahan di vagina yang tidak diketahui asalnya, perawatan diagnostic harus dilakukan. Tidak dianjurkan pemakaian estrogen sebagai tambahan secara rutin atau jangka panjang untuk mengatasi perdarahan yang berlebihan yang disebabkan karena pemakaian depo progestin
4.      Penderita yang mempunyai riwayat depresi mental harus diamati dengan teliti dan pemakaian obat ini harus dihentikan bila depresi tersebut timbul kembali pada tingkat yang serius
5.      Berat badan bisa bertambah dengan pemakaian depo progestin
6.      Pemakaian depo progestin dapat berpengaruh pada test laboratorium berikut ini
a.       Tingkat gonadotropin
b.      Tingkat progesterone dalam plasma
c.       Tingkat pregnadiol dalam air seni
d.      Tingkat estrogen dalam plasma (pada wanita)
e.       Tingkat testosterone dalam plasma (pada laki-laki)
f.       Tingkat kortisol dalam plasma
g.      Test daya tahan glukosa
7.      Suatu penurunan daya tahan glukosa terlihat pada beberapa acceptor yang menggunakan progesterone. Mekanisme penurunan ini masih belum jelas. Karena alas an itulah, penderita kencing manis harus diamatai secara teliti selama memperoleh perawatanm dnegan progestogen
8.      Pemakaian depo progestin dapat menutupi terjadinya gejala klimakterik
9.      Test tertentu terhadap kelenjar endokrin dan mungkin test terhadap fungsi hati dapat terpengaruh oleh perawatan depo progestin
Oleh karena itu bila test semacam itu abnormal pada penderita yang memakai depo progestin dianjurkan agar mereka mengulangi lagi sesudah obat ini dihentikan selama 4-6 minggu
10.  Oleh karena daya kerjanya yang sangat lama dan dengan demikian sulit memperkirakan kapan berikutnya perdarahan sesudah penyuntikan depo progestin tidak dianjurkan untuk mengobati amenorea sekunder atau perdarahan pada fungsi uterine. Pada keadaan ini dianjurkan dengan pengobatan oral
11.  Ahli patologi perlu diberitahu mengenai perawatan dnegan progestogen bila specimen yang relevan diserahkan

Kemasan
50mg/ml dus berisi 20 vial @3ml
150mg/ml dus berisi 20 vial @1 ml

Cara penyimpanan
Simpanlah pada suhu kamar 25°-30°c

Produksi
PT HARSEN JAKARTA - INDONESIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar