Sabtu, 26 Desember 2015

LORATADINE



Komposisi
Tiap tablet mengandung loratadine 10mg

Cara Kerja Obat
Loratadinemerupakan antihistamin trisiklik yang memiliki masa kerja panjang dengan aktivitas antagonis selektif terhadap reseptor H1 perifer tanpa efek sedasi sentral atau efek antikolinergik

Cara Pemakaian
Peroral

Indikasi
1.      Mengurangi gejala-gejala yang berkaitan dengan rhinitis alergik, seperti bersin-bersin, pilek dan rasa gatal pada hidung, rasa gatal dan terbakar pada mata
2.      Juga mengatasi gejala-gejala dengan tanda-tanda urtikaria kronik serta penyakit dermatologis alergi lain

Kontraindikasi
Pasien yang menunjukan hipersensitivitas atau idiosinkrasi terhadap komponen-komponennya

Posologi
1.      Dewasa, usia lanjut, anak usia 12 tahun atau lebih : 1 tablet 10mg sehari
Anak usia 2-12 tahun :
BB >30kg : 10mg sehari
BB≤30Kg : 5mg sehari
2.      Khasiat dan keamanan penggunaan pada anak-anak usia dibawah 2 tahun belum ditetapkan

Efek Samping
1.      Loratadine tidak memperlihatkan efek sedative yang secara klinis bemakna pada pemberian dosis 10mg sehari
2.      Efek samping yang dilaporkan : lelah, sakit kepala, somnolensi, mulut kering, gangguan pencernaan, nausea, gastritis, dan gejala alergi, misalnya ruam
3.      Pernah dilaporkan terjadinya alopesia, anafilaksik, fungsi hati abnormal, dan takiaritmia supraventrikuler walaupun jarang

Peringatan Dan Perhatian
1.      Pasien dengan gangguan hati yang harus diberikan dosis awal yang lebih rendah, Karena hal ini kemungkinan dapat mengurangi  bersihan loratadine, dianjurkan dosis awal 5mg sehari atau 10mg setiap 2 hari
2.      Khasiat dan keamanan penggunaan loratadine pada anak-anak usia dibawah 2 tahun belum ditetapkan
3.      Keamanan pemakaian loratadine selama kehamilan belum ditetapkan, hanya diberikan bila potensi manfaat lebih besar dari resiko terhadap janin
4.      Hati-hati bila diberikan pada wanita yangs edang menyusui karena loratadine diekskresikan dalam air susu ibu

Interaksi Obat
1.      Bila diberikan bersama-sama dengan  alcohol, loratadine tidak memiliki efek potensiasi sebagaimana penelitian terhadap perilaku psikomotor
2.      Pernah dilaporkan peningkatan kadar loratadine dalam plasma  setelah pemakaian bersama-sama ketoconazole, eritromisin atau simetidin pada penelitian klinik terkendali, tetapi tidak ada perubahan klinis yang bermakna (temasuk elektrokardiografik)
3.      Tidak boleh diberikan secara bersamaan dnegan obat-obat yag menghambat metabolism hati
4.      Pemberian antihistamin harus diberikan ±48jam sebelum prosedur uji sensitivitas kulit, karena obat ini dapat mencegah atau mengurangi reaksi positif terhadap indicator reaktivitas dermal

Overdosis
Gejala somnolensi, takikardia dan sakit kepala pada orang dewasa dan gejala extrapiramides, palpitasi pada anak-anak pada dosis ≥10mg/hari pernah dilaporkan. Pada keadaan kelebihan dosis  harus segera dilakukan pengobatan simtomatis dan pertolongan kepada pasien
1.      Pasien harus diinduksi agar muntah meskipun telah terjadi muntah secara spontan
2.      Muntah dapat diinduksi secara farmakologis dengan pemberian sirup ipekak kecuali pada pasien dengan kesadaran terganggu. Bila tidak terjadi muntah dalam waktu 215menit pemberian ipekak harus diulang, setelah muntah, adsorbs obat yang masih tertinggal dalam lambung dapat diberikan karbon aktif bersama air. Bila tidak terjadi muntah atau muntah dikontraindikasikan, harus dilakukan pencucian lambung dnegan larutan salin fisiologis terutama untuk anak-anak dan air minum untuk dewasa
3.      Loratadine tidak dihilangkan dengan hemodialisis dalam jumlah yang memadai. Selain pengobatan darurat pasien harus dipantau terus secara medis

Penyimpanan
Simpan pada suhu kamar dibawah 30°c

Kemasan
Dus berisi 5 strip @10 tablet

Produksi
NOVELL PHARMACEUTICAL LABORATORIES BOGOR - INDONESIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar