Tuan gair keruh dalam gelas retak
Temani malam yang kan berganti pagi
Bersama biji-biji kacang gosong
Menonton layar adegan pembantaian
Tukar ludah yang busuk
Menikmati dalam kekosongan seperti didalam neraka
Apalagi tamparan keras
Membuat jeritan yang menggoda
Gila dengan romansa dunia malam
Bertopi miring berjubah kusam
Seperti kesurupan missal ditengah malam
Semua tertawa melupakan esok
Kan terucap
Selamat tinggal besok
Dan selamat datang malam terakhir
Malaikat telah menunggu dipintu surge
Tidak ada komentar:
Posting Komentar