Selasa, 10 November 2015

Karya Puisiku 164



Tuan gair keruh dalam gelas retak
Temani malam yang kan berganti pagi
Bersama biji-biji kacang gosong
Menonton layar adegan pembantaian

Tukar ludah yang busuk
Menikmati dalam kekosongan seperti didalam neraka
Apalagi tamparan keras
Membuat jeritan yang menggoda

Gila dengan romansa dunia malam
Bertopi miring berjubah kusam
Seperti kesurupan missal ditengah malam
Semua tertawa melupakan esok

Kan terucap
Selamat tinggal besok
Dan selamat datang malam terakhir
Malaikat telah menunggu dipintu surge

Tidak ada komentar:

Posting Komentar