Sabtu, 28 November 2015

Karya Puisiku 175


Lontaran satir sarkas penuh hina
Tanpa membaca diri sendiri
Tingkah gila seperti yang diucapkan
Apa karena ada teman yang sama?
Tak tahu malu

Tidak ingat kebaikan yang diberikan orang lain?
Dihina, lupa terimakasih
Sungguh ironis

Tawanya yang keras
Seakan tidak merasakan kesedihan orang yang telah dicacinya
Sorot mata penuh kesadisan
Tergambar jelas dibelakang layar

Kesakitan ini akan membekas selamanya
Begitu keji jiwa yang gila
Setidaknya kini telah mengetahui
Dan tak ingin lagi beteman gulita seperti raga bodoh itu

Batin ini menjerit tersakiti
Namun tak mematahkan semangat hidup
Karena hati ini percaya dan yakin bahwa Tuhan yang akan membalasnya
Lebih perih dari yang dirasakan saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar