Sabtu, 28 November 2015

Karya Puisiku 173


Dua sayap yang mampu terbang
Mengikuti arah angin kemana pergi
Hingar binger dengan sarkasme
Payungi lelucon setan dikelembutan

Kehiabisan kata telah menimpa
Lubang-lubang kecil terlihat jelas
Pada sayap malaikat hati yang mulai goyah
Terjatuh dari ketinggian langit

Menciptakan ketenangan
Yang diselai kegelisahan batin setelahnya
Bukan yang diinginkan
Namun Tuhan member jalan yang terbaik

Dua sayap yang sempat bersama
Dirobekan oleh satu kilau cahaya kegelapan
Yang datang dari jiwa kelam
Suara bawah tanah itu terdengar tragis
Menyeka hati, semakin tak menentu

Hancurkan saja kepemilikan ini
Ambil jika menginginkan
Dan berjanji untuk tidak menyia-nyiakan
Apa yang telah diberi Tuhan
Melalui manusia yang sudi rela
Melepas kehidupan damainya

Aku, kamu, dia, mereka
Dan cerita konyol ini
Membunuh pikiran sempitku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar